BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Istilah organisasi sering kita dengar
bahkan dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan
organisasi OSIS bahkan di kehidupan bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu
organisasi pasti banyak memiliki visi dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap
organisasi lainnya karena setiap organisasi memiliki tujuan masing. dari
beberapa artikel yang saya baca dapat disimpulkan pengertian organisasi adalah
: organisasi merupakan suatu system atau perkumpulan yang disusun dalam
kelompok, untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan bersama.
Sejak jaman dahulu sudah ada organisasi
Contoh sejarah timbulnya organisasi di indonesia pada jaman perjuangan:
1. Trikoro
Dharmo/Jong Java Gerakan pemuda Indonesia.
2. Indiche
Parthie.
3. Darul
Islam.
4. Nahdlatul
Ulama.
5. Muhammadiyah, dan masih banyak lagi.
Dewasa ini banyak bentuk organisasi di
masyarakat, misalnya negara, partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan
bentuk organisasi yang paling kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata
organisasi mempunyai dua pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau
fungsional, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah,
perwakilan dagang, perkumpulan olah raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai
proses pengorganisasian pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk
mencapai tujuan yang efektif.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai manajemen
organisasi serta hubungan manajemen dan organisasi.
1.2
Landasan Teori
Definisi
Organisasi (Organization)
Pengorganisasian (organizing) merupakan
proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi
yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses
pengorganisasian.
Macam-macam
pengertian organisasi :
1. James
D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama, “ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian
organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
2. James
L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat bahwa: “…organisasi-organisasi
merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil
tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertidak
secara sendiri”.
3. Jhon
D. Millet
Organisasi adalah
sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselengarakan
untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
4. Chester
L Bernard
Organisasi adalah suatu
sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak
berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian besar bagian silaturahmi.
5. Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
6. Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi merupakan proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas
diantara para anggota untuk mencapai tujuan.
Jadi
organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi
dalam arti badan yaitu suatu wadah atau tempat sekelompok orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Organisasi
dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari
orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur
dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya
tujuan bersama
2. Adanya
kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya
pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan landasan
teori tersebuat maka dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian organisasi?
2. Bagaimana
struktur organisasi?
3. Bagaimana
bentuk-bentuk organisasi?
4. Bagaimana macam-macam organisasi?
5. Apa
koordinasi organisi manajmen?
6. Bagaimana
rentang manajemen?
7. Apa
wewenang organisasi manajemen?
1.4
Tujuan Penulisan
Bedasarkan rumusan masah tersebut maka
dapat ditarik tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Ingin
mengetahui pengertian dari organisasi.
2. Ingin
mengetahui struktur organisasi.
3. Ingin
bisa membedakan bentuk-bentuk organisasi.
4. Ingin
mengetahui macam-macam organisasi.
5. Ingin
mengetahui koordinasi organisasi majemen.
6. Ingin
mengetahui rentang manajemen.
7. Ingin
mengetahui wewenang organisasi manajen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian
dan Organisasi
Organisasi (organization) dan
pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi
merupakan alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang
melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian adalah proses kegiatan
penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Pengorganisasian merupakan
salah satu fungsi organik dari manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua
setelah perencanaan (planning). Dengan demikian, antara organisasi dan
pengorganisasian memiliki pengertian yang berbeda.[1]
2.2
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan
dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi
atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dan
bisa didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa.
Struktur ini terdiri dari unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor
yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi
organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3. Kemampuan
dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan
sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya
organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur
struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi
kegiatan
2. Koordinasi
kegiatan
3. Standarisasi
kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan
keputusan
5. Ukuran
satuan kerja
2.3
Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang
susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.[2]
Ada
lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian
kerja
2. Rantai
perintah
3. Tipe
pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan
segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan
manajemen
Adapun
struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk
Piramidal
2. Bentuk
Vertikal
3. Bentuk
Horisontal
4. Bentuk
Melingkar
Bentuk-bentuk
organisasi terdiri dari:
1. Organisasi
Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan
paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini
yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal
serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya
:
a. Kesatuan
komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Garis
komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan
bawahan.
c. Proses
pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan
yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui,
juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa
solidaritas tinggi.
Kelemahannya
:
a. Seluruh
organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya
kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan
karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi
Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah
kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan
jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu
tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di
dalam organisasi.
Kebaikannya
:
a. Dapat
digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan
perusahaan.
b. Terdapatnya
pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf
ahli.
c. Bakat
yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu
spesiali-sasi.
d. Prinsip
penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan
keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena
pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi
lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat
kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan
kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya
:
a. Rasa
solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b. Perintah-perintah
menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi
adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan
komando berkurang.
d. Koordinasi
kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan
tugas.
3. Organisasi
Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang
harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian
tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya
:
a. Pembidangan
tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi
karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas
kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi
berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya
:
a. Karyawan
terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi
menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan
rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul
konflik.
4. Organisasi
Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk
sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya
:
a. Segala
keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci.
b. Kemungkinan
pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi
kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya
:
a. Proses
pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat
pelaksanaan tugas.
b. Tanggung
jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas
karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas
lebih dipentingkan.
2.4
Macam – Macam Organisasi
1. Democratic
Decentralized (DD)
Tidak memiliki pemimpin yang permanen.
Koordinator dipilih untuk menangani suatu tugas yang harus diselesaikan.
Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada perubahan dalam pekerjaan (task).
Keputusan yang dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok, bukan hanya
wewenang satu orang saja.
Komunikasi sangatlah penting karena
setiap individu harus benar-benar paham akan segala sesuatu yang harus
ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini adalah
komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam
bentuk organisasi ini.
2. Controlled
Decentralized (CD)
Memiliki satu pemimpin utama yang
menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama. Terdapat pemimpin-pemimpin
sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub
tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini
menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian
tugas.
Pengambilan keputusan dilakukan secara
bersama-sama antar anggota dalam masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan
keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap
diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar
anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub
kelompok dengan pemimpin utama tim.
3. Controlled
Centralized (CC)
Hanya ada pimpinan utama tim di sini,
semua tugas dikoordinir dan ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua
pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di tangan pimpinan utama.
Pimpinan utama ini pula yang menentukan
anggota kelompok mana yang harus bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi
tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi
ini hanya bersifat vertikal.
4. Organisasi
Formal dan Informal[3]
Ragam
arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis,
organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak,
organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi
internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini,
yaitu :
a. Organisasi
Statis yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
b. Organisasi
Dinamis yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema
organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan
tanggung jawab.
c. Organisasi
Formal yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
d. Organisasi
Informal yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak
dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan
bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
2.5
Koordinasi (Coordination)[4]
Untuk melihat kemampuan seorang manajer
dalam memimpin dan melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah
bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang
manajemen. Koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan
perusahaan dan kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap
karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan
merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman
Koordinasi :
a. Koordinasi
harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian
bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap
bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya
kebutuhan dan keinginan berbeda.
b. Koordinasi
harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi
dan memberi.
c. Koordinasi
harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu
terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan
kegiatan sebelumnya.
d. Koordinasi
harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan
informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang
satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan
dan Hambatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan
:
a. Beban
tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar bagian.
b. Tiap
bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi pencapaian
tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat memberikan saran dan
komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian antar bagian.
c. Skedul
kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat pada
waktunya.
Kelemahan
:
a. Perbedaan
tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan
dalam orientasi waktu.
c. Perbedaan
orientasi antar pribadi.
d. Perbedaan
dalam formalitas struktur
3. Pendekatan
Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
1. Menggunakan
pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial,
rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
2. Meningkatkan
koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu dengan lainnya
serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi.
2.6
Rentang Manajemen (Span of Control)
Prinsip rentang manajemen berkaitan
dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang
manajer. Pengertian rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan
span of control, span of authority, span of attention atau span of supervition.
Berapa sebenarnya bawahan seorang
manajer agar manajer dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.
Disini belum ada ketentuan yang pasti berapa seharusnya bawahan yang ada dalam
tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula
jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada dua alasan mengapa
penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama rentang manejemen mempengaruhi
penggunaan efisiensi dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dan bawahan
mereka. Kedua, adanya hubungan antara rentang manajemen dengan struktur
organisasi, dimana semakin sempit tentang manajemen struktur organisasi akan
berbentuk “tall” sedang rentang manajemen yang melebar akan membentuk struktur
organisasi “flat” yang berarti tingkatan manajemen semakin sedikit.
2.7
Wewenang ( Authority )
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi
sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal,
untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang
juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan.
Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam
organisasi.
Wewenang dapat diartikan sebagai hak
untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar
tujuan dapat tercapai T. Hani Handoko membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu
teori formal ( pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal
merupakan wewenang pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini
berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum diturunkan
dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan ( acceptance theory of
authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima oleh kelompok atau individu
kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada
penerima ( reciver ).
Chester Bamard mengatakan bahwa
seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi :
1. Memahami
kominikasi tersebut
2. Tidak
menyimpang dari tujuan organisasi
3. Tidak
bertentangan dengan kepentingan pribadi
4. Mampu
secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
Agar wewenang yang dimiliki oleh
seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan adannya.
1. Kekuasaan
( power )
Kemampuan untuk melakukan hak tersebut,
dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya
kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kekuasaan
posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini
tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
b. Kekuasaan
pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada
seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada
pimpinan.
Menurut
sumbernya wewenang dibagi menjadi :
1. Kekuasaan
balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan
sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan
paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa
hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan
perintah,
3. Kekuasaan
sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang
tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
4. Kekuasaan
pengendalian informasi ( control of information power ) berasal dari
pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan pemberian
atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan
panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan
dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan
ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam
bidangnya.
2. Tanggung
jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility)
Kewajiban untuk melakukan sesuatu yang
timbul bila seorang bawahan menerima wewenang dari atasannya. Akuntability
yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang
dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang
diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan
diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil.
3. Pengaruh
( influence )
Ttransaksi dimana seseorang dibujuk oleh
orang lain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang
mempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan
menghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang
lebih baik.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Pengorganisasian dan Organisasi
.
Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau
sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pengorganisasian
adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
2. Struktur
Organisasi
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
3. Bentuk-bentuk Organisasi
1.
Organisasi Garis
2.
Organisasi Garis dan Staf
3.
Organisasi Fungsional
4.
Organisasi Panitia
4. Macam – Macam Organisasi
1. Democratic Decentralized (DD)
2. Controlled Decentralized (CD)
3. Controlled Centralized (CC)
4. Organisasi Formal dan Informal
5.
Koordinasi (Coordination)
Koordinasi
didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan
pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
6.
Rentang Manajemen (Span of Control)
Prinsip
rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan
secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen dapat
bermacam-macam ada yang mengatakan span of control, span of authority, span of
attention atau span of supervition.
7.
Wewenang ( Authority )
Wewenang
dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
James K. Van Fleet. 1973.
Manajemen Organisasi. Jakarta: Mitra Usaha
Purwanto, Yadi. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta: PT. Cendekia Informatika.
W. Brown steven. 1998. Manajemen
Kepemipinan,. Jakarta: Profesional Books
Tidak ada komentar:
Posting Komentar