Senin, 16 Februari 2015

makalah Ekologi Administrasi Negara Amerika Serikat

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sejak Woodrow Wilson “menggegerkan” publik Amerika Serikat melalui tulisannya yang berjudul The Study of Administration (1887) pada jurnal Political Science Quarterly, administrasi negara mulai berkembang sampai ke antero dunia. Sejak dekade 1990an, administrasi negara telah berkembang pesat dibandingkan zamannya Wilson. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu administrasi negara begitu masif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan negara-negara Anglo-Saxon lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Sedangkan di negara-negara berkembang, dinamika administrasi negara tidak begitu intens karena masih kuatnya kontrol politik, birokrasi dan budaya.
Demokratisasi yang berlangsung luas diberbagai negara dunia setelah berakhirnya perang dunia I, melahirkan negara-negara rejim demokratis. Seiring dengan itu tuntutan untuk menyusutkan peran negara dalam kehidupan berbangsa semakin meluas. Peran administrasi publik dalam konteks demikian secara imperatif mereposisikan dirinya sebagai good governance, yang semula menjadi instrumen negara menjadi instrumen publik dalam konteks yang luas. Administrasi publik menjadi sarana utama untuk meningkatkan tercapainya tujuan publik utamanya dalam mengalokasikan resorsis publik sehingga terhindar dari distorsi, manipulasi. Sekalipun demikian, governance, sebagai sebuah pendekatan dalam administrasi publik juga mulai memasuki ekologi sosial baru yang sarat dengan sistem nilai misalnya budaya, politik, informasi, komunikasi. Nilai-nilai formal yang direproduksi secara hirarkis dan rasional memang turut membangun watak reposisi ini. Tetapi aspek yang lebih penting dan strategis menentukan karakter administrasi publik adalah justru terletak pada idiom-idiom dan kuadran nilai spontan dan arasional yang menjadi modal sosial sebuah masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Di manapun, bilamanapun dan dalam keadaan bagaimanapun, manusia senantiasa memerlukan kerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak mengenal batas karena fitrahnya sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi. Untuk mempertahankan hidupnya sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya, manusia harus mampu memenuhi kebutuhan hidup yang mendasar (basic needs) maupun kebutuhan hidup sampingan (derived needs) yang justru lebih banyak dan lebih beragam. Selain kebutuhan biologis, manusia menghadapi kebutuhan sosial dan integritas yang tidak mudah dipenuhi tanpa kerjasama dengan sesamanya. Oleh karena itulah manusia senantiasa mengembangkan persekutuan sosial (social group) dan pengendaliannya (social organization) demi ketertiban bermasyarakat. Tanpa disadari, persekutuan sosial dengan perangkat kelembagaannya menciptakan lingkungan (hidup) sosial yang menuntut para anggotanya untuk menyesuaikan diri, sebagaimana mereka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup alamnya Kemampuan akal manusia untuk mempersatukan (to assimilate) khasanah alam ke dalam ranah kebudayaan dan melihat diri dan orang lain sebagai bagian dari lingkungannya itulah pangkal perwujudan lingkungan sosial. Dengan secara lebih lugas Bennett (1976) menyatakan bahwa manusia hidup dalam lingkungan yang mereka manfaatkan, bukan untuk disalah gunakan, bersama orang lain yang membentuk suatu lingkungan (humam ecology) yang merupakan bagian dari lingkungan hidup yang lebih luas (natural ecology) sebagai kenyataan. Oleh karena itu manusia lebih banyak dituntut untuk beradaptasi terhadap lingkungan sosial yang mereka ciptakan berdasarkan pemahaman kebudayaannya daripada menyesuaikan diri terhadap lingkungan alam semata-mata (Budhisantoso, “Pengelolaan Lingkungan Sosial, Ekonomi Dan Budaya”, Ekonomi Rakyat edisi Juli 2002, www. Google.com).
Administrasi sebagai ilmu mempunyai sifat umum dan universal dalam arti memiliki unsur-unsur yang sama, dimanapun dan kapanpun ilmu administrasi diterapkan. Namun diketahui bahwa dalam satu sistem administrasi negara sendiri masih dijumpai subsistem administrasi dari suatu kelompok masyarakat yang menggambarkan hubungan pengaruh antara administrasi negara dengan lingkungan sekitarnya, baik fisik maupun lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu dengan mengkaji ekologi administrasi negara yang merupakan salah satu cabang ilmu administrasi, kita dapat menerangkan hubungan timbal balik yang terjadi antara lingkungan hidup (environment) dimana administrasi negara itu tumbuh dan berkembang dengan administrasi negara sendiri yang dianggap sebagai organisme hidup (living organism) (Pamudji, “Ekologi Administrasi Negara”, Bina Aksara)
Dalam kajian ilmu administrasi negara, terutama pada ekologi administrasi negara, tinjauan kebudayaan memegang salah satu peranan yang cukup penting, karena kebudayaan termasuk dalam salah satu unsur faktor-faktor ekologis yang beraspek kemasyarakatan dalam tinjauan ekologis. Selain itu dalam aspek budaya dikaji pula berbagai pola perilaku seseorang ataupun sekelompok orang (suku) yang orientasinya berkisar tentang kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang berjalan, dipikir, dikerjakan, dan dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya, serta dicampurbaurkan dengan prestasi di bidang peradaban (Inu Kencana, dkk, Ilmu Administrasi Publik; 140). Betapa pentingnya kebudayaan pada suatu masyarakat, dapat disimpulkan dari pendapat Melville J. Herkovits yang mengemukakan pengertian Cultural Determinish, yang berarti behwa segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. Paper ini pada intinya akan menyoroti ruang lingkup ekologi administrasi negara dengan mengambil satu contoh kasus yang dianalisis berdasarkan teori yang ada
B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Struktur Sosial Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
2.    Bagaimana struktur dan perkembangan Ekonomi Amerika Serikat dalam  Ekologi Administrasi Negara?
3.    Bagaimana jaringan komunikasi Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
4.    Bagaimana letak geografis dan letak demografis Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
5.    Bagaimana Pola-Pola Ideologi atau Simbol Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
6.    Bagaimana Rangka Dasar atau Sistem Politik Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7.    Bagaimana sistem pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
8.    Bagaimana sistem administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
C.  Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui Struktur Sosial Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
2.    Mengetahui struktur dan perkembangan Ekonomi Amerika Serikat dalam  Ekologi Administrasi Negara?
3.    Mengetahui jaringan komunikasi Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
4.    Mengetahui letak geografis dan letak demografis Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
5.    Mengetahui Pola-Pola Ideologi atau Simbol Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
6.    Mengetahui Rangka Dasar atau Sistem Politik Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7.    Mengetahui sistem pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
8.    Mengetahui sistem administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?

BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekologi Administrasi Negara Amerika Serikat:
A.  Struktur Sosial[1]
Dalam membahas hubungan timbal balik antara administrasi negara di Amerika Serikat, akan dikemukakan dua variabel yaitu Struktur Sosial (Sosial Structures) dan Klas Sosial (Social Class). Strktur Sosial ialah bagaimana bentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat apakah itu keluarga, sekte agama, partai-partai politik, koperasi-koperasi atau kias-kias sosial. Kesemuanya itu juga berpengaruh terhadap sistem administrasi negara di Amerika Serikat, apabila kita memahami letak dan pada perhimpunan asosiasi (assocoations) dan sifat struktur sosial dalam kehidupan bangsa Amerika Serikat.
a)    Perhimpunan (asosiasi) sebagai “Way of life[2]
Way of Life” bangsa Amerika Serikat ialah asosiasi artinya dalam menghabiskan masa hidupnya mereka itu selalu bergabung dalam satu atau lebih asosiasi. Misalnya seorang yang menaruh perhatian terhadap admnistrasi negara atau ilmu politik akan masuk menjadi anggota “American Society for Public Administration” atau “American Political Science Assiciation”, para Dokter masuk kedalam “American medical Association” para ahi hukum masuk kedalam “American Bar Association” dan masih banyak lagi asosiasi yang bersifat profesional. Lain daripada itu kaum buruh bergabung dalam Sarekat-Sarekat Buruh (American Federation of Labour – A.F.I dan Congres of Industrial Organization – C.I.O), orang yang tertarik terhadap sport bergabung dalam persatuan sport, orang yang gemar pada soal-soal politik membentuk patai-partai dan sebagainya.
Ciri-ciri daripada asosiasi tersebut yaitu:[3]
(1)     Adanya tujuan tertentu, artinya setiap asosiasi mempunyai tujuan tertentu yang khusus, misalnya memajukan sport, menghimpun kekuatan massa untuk memperoleh kekuatan, memajukan satu lapangan kerja dan sebagainya, jadi terdapat pengkhususan fungsional (functional specification).
(2)     Bersifat universalistic artinya penerimaan anggota berdasarkan persamaan, yaitu setiap orang yang memenuhi syarat dapat diterima dapat diterima masuk kedalam organisasi itu.
(3)     Bersifat perjanjian (contractual), artinya keanggotaan dalam asosiasi berdasarkan atas tujuan tertentu atau syarat-syarat tertentu, kemudian apabila seorang tidak lagi setuju dengan tujuan tertentu atau kehilangan syarat-syaratnya, ia harus berhenti atau diberhentikan sebagai anggota. Disini harus perlu adanya ketentuan-ketentuan tentang pengunduran diri dan pemberhentian anggota. Dengan demikian, keanggotaan dalam asosiasi itu juga mempunyai sifat suatu kontrak, seorang anggota memperoleh hak-hak khusus sebagai ganti dari kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Asosiasi itu mempunyai dua bagian pokok yaitu keanggotaan dan yang lain staf atau pengurus yang melaksanakan pekerjaan organisasi itu, misalnya ada Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Pembantu. Apabila jumlah orang (staf) tersebut las sedemikian luasnya dan perlu membagi pekerjaan meraka di antara anggota-anggota tercipta sekelompok anggota staf yang mempunyai tugas tertentu dan menghimbun dalam satu biro, hal ini berarti bibit-bibit adanya birokrasi sudah ditaburkan. Marilah kita lihat korporasi perusahaan yang besar, didalamnya akan terdapat pemegang saham sebagai anggota, mereka memilih dewan direktur (board of directors) yang selanjutnya atas nama anggota mengngkat managers dan anggota staf untuk menggunakan modal (yang dikumpulkan oleh para pemegang saham) untuk maksud-maksud yang produktif. Bibit-bibit yang terdapat dalam asosiasi telah dikembangkan dalam korporasi yang kemudaian disusun suatu sistem admnistrasi niaga dan juga admnistrasi negara.[4]
Bahwa perhimpunan atau asosiasi sebagai struktur sosial memiliki ciri-ciri pengkhususan fungsional (functional specification), penerimaan bersifat universalistik (universalistic recruitment) dan bersifat kontraktual/perjanjian contratual. Logika perhimpunan ini dapat diterapkan pada bidang pemerintahan, tetapi tidak dapat diterapkan ada bidang keluarga. Keluarga sebagai organisasi prima, tidak memiliki ciri-ciri seperti tersebut siatas. Tidak terdapat pengkhususan fungsional dalam keluarga, karena keluarga memiliki tujuam yang beraneka ragam, ekonomis, kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan bahan kadang-kadang juga politis. Penerimaan anggota tidak bersifat universalistik, melainkan peculiaristic atau particularistic, karena orang-orang tertentu saja yang adat meneriman sebagai anggota keluarga, yaitu atas dasar keturunan dan keunggulan darah atau atas dasar perkawinan. Juga tidak bersifat perjanjian (contractual) dan sukarela, tetapi keharusan karena orang-orang menjadi anggota keluarga merupakan keharusan. Organsasi prima ini (keluarga) di Amerika Serikat kurang atau bahkan tidak berperanan dalam administrasi negara yang berpengaruh adalah perhimpunan atau asosiasi. Dalam masyarakat tradisional, asosiasi belum berkembang dan berperanan, sehingga keluargalah yang berperanan, baik dibidang politik, ekonomi, dan juga dalam administrasi negara.
b)   Pengaruh perhimpunan terhadap admnistrasi negara
Pengaruh perhimpunan terdahap administrasi negara demikian kuatnya, sehingga administrasi negara tersebut bersifat assosiasional. Sifat asosiasi dari administrasi negara itu akan pararel dengan sifat assosiasional admnistrasi niaga. Perlu dikemukakan disini adanya pengaruh praktis dari asosiasi terhadap admnistrasi negara. Suatu asosiasi dapat berkembang luas, mempunyai anggota yang berjuta-juta dan wilayah operasi yang meliputi wilayah negara. Asosiasi yang dibentuk ini kadang-kadang dianggap sebagai penyokong (supporter) dan media untuk menyampaikan suatu maksud rencana pemerintah kepada para anggota. Apabila suatu departemen dan jawatan/dinas-dinas yang memiliki langganan masing-masing, dan ada di dalam lingkungannya dapat memberikan pelayanan (service) kepada para langganannya yang berasosiasi, ia dapat mengharapkan dukungan misalnya dengan jalan penambahan anggaran belanja melalui wakil-wakil rakyat.
Kita bandingkan keadaan ini dengan keadaan di Soviet Uni. Di Bawah sistem satu partai seperti disana tampaknya asosiasi tidak atau mempunyai peranan, tetapi asosiasi berfungsi sebagai penyalur dari keinginan-keinginan partai dan pemerintah kepada rakyat (jadi dari atas kebawah). Kalau di Amerika Serikat asosiasi berfungsi menyalurkan keinginan-keinginan dari rakyat kepada pemerintah, dan sebaliknya membantu pemerintah melaksanakan program-programnya. Jadi, menggunakan dua saluran, sedang di Uni Soviet (negara itu sekarang tinggal nama) hanya menggunakan saluran tunggal, hal itu disebabkan oleh sistem politiknya yang bersifat otoriter. Kita bandingkan dengan model negara-negara Asia seperti Jepang. Jepang keluar dari kehancuran perang dunia ke II, tetapi saat ini Jepang No. 2 terkaya di dunia. Pola hidup sehat mewarnai sikap bangsa Jepang. Agama/Shinto-ism membawa perilaku: long-life worker, loyal pada perusahaan sampai mati (tidak berpindah-pindah mencari gaji yang lebih tinggi), menghargai senioritas dan budaya musyawarah.
c)    Struktur Klas Sosial di Amerika Sosial.[5]
Yang dimaksud klas sosial dalam tulisan ini ialah sekelompok orang-orang dalam suatu masyarakat yang memilki ciri yang sama, dan ciri-ciri mana dianggap oleh anggota masyarakat lainnya mempunyai makna tertentu. Ciri-ciri tersebut misalnya kekuasaan, kekayaan, penghargaan, pendidikan, keahlian dan sebagainya. Struktur klas di Amerika Serikat, tersusun secara vertikal: upper class, the middle the lower class dan secara horizontal: the elite, the elect, te eminent. Orang yang banyak menguasai ciri-ciri tersebut akan berada ditingkatan yang paling bawah. Banyaknya tingkatan dalan sistem klas berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan yang lain, tetapi pada umumnya dikenal adanya upperclass (klas atas), intermadiate (klas menengah) dan lower class (klas bawah).
Salah satu cara untuk membedakan sistem klas yang satu dengan yang lain ialah dengan melihat/mengukur tingkat mobilitas antara klas. Yang dimaksud dengan tingkat mobilitas ialah mudah tidaknya perpindahan antar klas. Cara lain untuk membedakan sistem klas ialah dengan menyelidiki ciri apa dan ukuran apa yang menetukkan klas itu. Ukuran itu mungkin bagi masyarakat yang satu kekuasaan, tetapi bagi masyarakat yang lain kekayaan, dan bagi masyarakat yang lain lagi keturunan.
Berikut ini akan diuraikan cara membedakan sistem klas dengan mengukur tingkat mobilitas dan deferensiasi ciri-ciri/nilai-nilai klas.
(1)     Tingkat mobilitas (sistem klas tertutup dan terbuka)
Apabila seseorang tidak mudah atau tidak mungkin berpindah klas, sehingga seumur hidupnya ia harus tinggal dalam klas tempat ia dilahirkan, dalam hal ini kita mendapatkan sistem tertutup. Suatu sistem kasta yang tradisional misalnya, dapat dianggap sebagai sistem klas yang tertutup. Sebaliknya apabila seseorang dengan mudah bisa dari klas yang satu dengan klas yang lain, kita mendapatkan klas sitem yang terbuka. Barangkali dalam kenyataanya, tidak sati sistem klaspun yang tertutup atau terbuka sepenuhnya. Yang ada hanya diantara keduanya dan inilah sebenarnya yang kita masud dengan tingkat mobilitas. Semakin mobil semakin terbuka sistem klas dan semakin inmobil semakin tertutup sistem klas itu.
Secara umum kita dapat menyatakan bahwa sistem klas di Amerika relatif adalah terbuka atau mobil sekalipun dalam praktik terdapat rintangan-rintangan untuk berpindah dari klas yang satu ke klas yang lain baik disebabkan karena ras, agama atau faktor-faktor yang lainnya lagi. Administrasi negara diperpengaruh oleh sistem klas. Ciri yang pokok daripada birokrasi di Amerika Serikat iaah adanya pengaruh daripada birokrasi di Amerika Serikat ialah adanya pengaruh dari sistem klas yang terbuka. Jabatan-jabatan ditingkat atas dari birokrasi terbuka bagi setiap orang yang memenuhi syarat-syarat, dengan tiada mengingat betapa rendahnya jabatan yang dipangkunya sewaktu itu memasuki sesuatu dinas. Jadi, disana tidak berlaku sistem pengangkatan pegawai di tingkat yang lebih rendah secara otomatis untuk mengisi lowongan jabatan di tingkat yang lebih tinggi, kalau ada pengangkatan-pengangkatan yang sedemikian itu harus melalui ujian-ujian yang sifatnya kompetitif.
Selanjutnya apabila sistem klas yang terbuka ini dipakai untuk menjelaskan rekruitmen dan promotion dalam administrasi negara (i.c administrasi-kepegawaian), kita akan dapat memahami mengapa seseoran partikelir dapat memasuki dinas pemerintahan dalam segala tingkatan jabatan dan bersaingan dengan orang-orang yang sudah ada dalam dinas tertentu sejak lama. Apabila seseorang beranggapan bahwa ia akan memperoleh posisi yang lebih baik di dalam dinas ataupun dilingungan swasta ia bebas untuk pindah. Perpindahan dari tingkat yng lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi di dalam birokrasi, perpindahan dari pemerintahan ke dinas partikelir sangat mudah. Hal ini, adalah merupakan pengaruh dari sistem klas yang di Amerika Serikat relatif terbuka dan mobli. Administrasi kepegawaian di sana menganut sistem karier terbuka (open cereer system).
Sementara itu perlu dikemukakan bahwa sistem karier itu terbuka itu kecuali pengaruh sistem klas, juga disebabkan karena tingkat perkembangan negara itu. Amerika terkenal sebagai industri dan tergolong negera yang sangat maju dimana tugas pemerintah sangat kompleks dan sangat teknis. Tugas-tugas yang demikian perlu dilaksanakan oleh pegawai-pegawai yang memenuhi syarat perlu diberikan kesempatan kepada siapapun untuk mencoba menempati jabatan-jabatan tadi sehingga sistemnya harus terbuka. Kalau dipakai sistem tertutup dalam arti hanya goongan tertentu saja yang dapat menduduki jabatan teknis tadi, tenaga yang memenuhi syarat tidak akan diperoleh dalam jumlah yang cukup. Dengan sistem terbuka diharapkan dapat diperoleh pegawai dengan berbagai macam keahlian. Dalam praktik, metode ujian yang dilakukan pemerintah untuk memilih pegawai dapat diikuti oleh puhak swasta pula. Sehingga seringkali pegawai-pegawai yang mental dan pisiknya cocok untuk pemerintahan, cocok pula untuk perusahaan-perusahaan swasta dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, perpindahan dari dinas pemerintahan ke swasta dan sebaliknya sangat mudah.
(2)     Deferensiasi cirri-ciri (nilai)
Dalam masysarakat feudal, klas atas (upper class) merupakan orang yang terpandang (the elect). Mereka memonoppli semua cir-ciri (nilai) kekuasaan, kekayaan, kehormatan, dan sebagainya. Kita mengenal masyarakat aristokrasi yang merupakan perwujudan terkuasanya semua nilai-nilai tadi dalam satu kelompok. Dillingkungan masyarakat Amerika Serikat dan masyarakat Barat pada umumnya sampai batas-batas tertentu terdapat diferensiasi (pemisahan)diantara ciri-ciri (nilai-nilai) tadi sehingga terbentuk dalam klas atas itu kelompok elit (penguasa) disamping kelompok lain yang utama yaitu the eminent. Utama  karena cirri-ciri (nilai) kekayaan, karena nilai pendidikan, karena prestise. Aka tetapi, pemisahan demikian jangan diartikan golongan elite itu tidak menikmati nilai yang lain. Golongan elit juga mempunyai nilai yang lain walaupun tidak sebesar yang ada pada the eminent.
Demikian juga golongan the eminent jangan ditafsirkan tidak mempunyai kekuasaan; kekuasaan ada tetapi tidak sebesar kekuasaan yang ada pada the elite. Pembagian di dalam klas atas tersebut mempunyai pengaruh terhadap perilaku administrasi dan selanjutnya dapat mempengaruhi pelajaran hidum seseorang. Orang-orang yang mencapai popularitas mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dengan elite dan golongan klas atas lainnya. Pengaruh terhadap administrasi Negara yaitu struktur administrasi Negara dipolakan sesuai  dengan struktur klas. Spesialisasi teknis tadi parallel dengan diferensiasi  pada klas atas.
Apa yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa struktur administrasi ngeara di Amerika Serikat cermin dari pada adanya diferensiasi dari klas atas yang terdiri dari elite dan the eminent. Demikian juga mobilitas administrasi Negara merupakan cermin mobilitas klas.
Pengaruh administrasi Negara terhadap struktur dan system klas
Jabatan-jabatan yang  terbuka bagi siapa saja berarti menjamin kelangsungan perpindahan dari satu jabatan ke jabatan lain, dari satu tingkat ke yang tingkat yang lain, bahkan dari swasta ke dinas pemerintahan dan sebaliknya. Sehingga keadaan demikian menjamin kelangsungan system klas terbuka (open class system ). Dengan demikian, mobilitas dalam administrasi Negara tinggi, baik vertical maupun horizontal. Pegawai-pegawai pemerintah yang merasa tidak mungkin mengembangkan karier dalam dinas pemerintah dapat keluar dan menggabungkan diri ke swasta. Selain itu program-program pemerintah sering menunjang eksistensi system klas yang terbuka. Misalnya, program pendidikan umum  yang berusahan menghapuskan deskriminasi/segregasi warna kulit yang dinyatakan bahwa sekolah-sekolah umum harus menerima siapa saja tanpa melihat warna kulit. Pengaruh terhadap deferensiasi nilai atua struktur klas yaitu kekuasaan yang ada pada administrasi Negara, administrasi Negara dapat membantu para warga Negara yang mempunyai kemampuan untuk mencapai tingkat yang setinggi-tingginya dalam dalam lapisan masyarakat.
Administrasi Negara dengan kekuasaanya dapat mempertahankan lembaga pasaran bebas, dengan ekonomi bebas terdebut dimungkinkan seorang pengusaha (businessman) bebas mencari keuntungan sebesar-besarnya sehingga pada suatu saat menerobos lapisan-lapisan menjadi klas atas, masuk dalam golongan eminent. Seorang professor dengan menggunakan kebebeasan mimbar (academic freedom), dengan tidak diganggu oleh kewenangan-kewenangan administrasi negar, dapat mencapai puncak di bidang akademis. Seorang wartawan dengan kebebasan pers (freedom of the press) ada kemungkinan masuk klas atas. Memang soal kebebasan seperti diatas sebetulnya sesuatu yang terletak di bidang politik; sampai brapa jauh kebebasan ekonomi dan sampai berapa kebebasan mimbar itu, dan sebagainya diperbolehkan dalam suatu masyarakat adalah merupakan persoalan politik.
Dalam Negara yang menganut komunisme, administrasi Negara tidak memberi kemungkinan pengusaha untuk menjadi orang tidak member kemungkinan pengusaha untuk menjadi orang kaya sehingga sukar masuk ke klas atas melalui kekayaan. Contoh lain: dalam hal kebebasan pers dibatasi, dan dalam administrasi Negara tidak menunjang, sehingga tidak ada wartawan yang menonjol. Pandangan pengaruh stuktur klas tadi terhadap teori administrasi Negara secara akademis, yaitu keadaan struktur klas yang demikian membawa pengaruh terutama dibidang teori dan studi administrasi Negara dalam konstelasi seperti ini hanya dapat dipelajari sebagai teknik dan profesi. Jadi ilmu administrasi Negara dianggap sebagai suatu yang memberikan kecakapan-kecakapan teknis belaka kepada para mahasiswanya. Para administrator sering dipandang sebagai spesialis teknis yang seharusnya dia itu sebagai seorang generalis. Sebagai spesialis teknis harus memutuskan perhatian pada implementasi keputusan-keputusan dan bukan pada pembuatan keputusan-keputusan. Memusatkan bagaimana melaksanakan kebijakan secara efisien dan bukan bagaimana memerintah. Ini tidak sesuai dengan konsepsi administrator sebagai generalis. Administrator sebenarnya melaksanakan fungsi administrasi : POSDCORE (pllaning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting). Di Amerika Serikat ada konsepsi administrator melaksanakan apa yang dibuat oleh the ruller melalui sekelompok pejabar yang disebut ekcekutif klas dari executive klas inilah kemudian pekerjaan-pekerjaan diturunkan kepada administrator klas. Di Inggris yang dimaksud dengan “ the administrator klas” justru yang menetukan polisi serta keputusan-keputusan. Kemudian keputusan-keputusan tersebut dilaksanakan oleh “ eksekutif. Jadi, terbalik dnegan apa yang ada di Amerika Serikat).


B.  Dasar-dasar Ekonomi[6]
Ciri yang nyata yang memberikan kesan kepada kita tentang kehidupan ekonomi bangsa angkatan prodktivitas di sana yang begitu tinggi tidak lain disebabkan karena pengaturan institsional yang demikan rapi yang mendorong sseseorang untuk bekerja sedemikian rupa dan institusional ini disenangi orang teristimewa untuk memepertahankan sistem pembentukan harga pasar. Menurut sistem ini orang-orang bebas untuk mengajukan penawaran dan permintaan di pasar baik terhadap barang-barang konsumsi maupun alat-alat produksi.
Pengaruh dari sistem pasar terhadap kehidupan sosial Amerka Serikat demikian kuatnya, sehingga kadang-kadang meninggalkan nilai-nilai sosial dan mempertimbangkan segala sesuatu sebagai “Commodities’ barang Dagangan yang dapat diperjual belikan dipasar. Jadi tanah, tenaga manusia, ruang dan waktu dipandang sebagai sesuatu yang dapat diperjual belikan dalam pasar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa ssunan perkonomian didasarkan atas liberalime yang menghendaki kebebasan dalam segala lapangan. Dalam sistem ekonomi liberal (bebas) jasa dan balas jasa, prestasi dana kontra prestasi selalu dipertimbangkan satu-persatu dengan menggunakan harga-harga. Pembentukan harga-harga (di pasar) merupakan pusat yang menguasai proses ekonomi seluruhnya, dan pasar dianggap sebagai institusi yang menentukan. Orientasi pasar ini berpengaruh terhadap administrasi negara baik langsung maupun tidak langsung.
a)    Pengaruh Langsung
(1)   Konsep Commodity
Karena tenaga kerja dianggap sebagai commodities (barang dagangan), harganya akan berupa gaji atau upah. Tidak hanya para pekerja pabrik, atau buruh swasta, tetapi juga pegawai-pegawai pemerintah mulai dari kepala biro samapi ke pesuruh dianggap pihak-pihak yang menjual tenaganya belaka. Kalau kita bawa ke dalam konsep ekonomis dan khususnya ke dalam pasar, barang dagangan yang berupa tenaga kerja ini akan mempunyai harga yang sama, jika ditimbang-timbang sekiranya nilai tenaga kerja itu sama. Atas dasar ini, kerja seseorang untuk kepala kantor adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual, dan jumlah gaji yang dibayarkan adalah merupakan harganya. Sekarang didalam administrasi negara (dalam hal ini administrasi kepegawaian) terdapat norma “equal pay for equal work” artinya “gaji yang sama untuk pekerjaan yang sama “.
Bahwa landasan dasar dari admnistrasi kepegawaian berorientasi kepada sistem pasar, yaitu barang yang menpunyai nilai sama akan mempunyai harga sama. Mmeskipun norma “equal pay for equal work” tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya, karena faktor politis, sosial dan kemanusiaan perlu dipertimbangkan, tetapi dalam praktik admnistrasi negara sangat berpegang teguh pada norma tersebut.
(2)   Konsep kebebasan memilih
Dipasar setiap orang bebas untuk menerima atau menolak barang-barang ditawarkan untuk dijual demikian pula dapat membeli sesatu barang di toko A hari ini dan membeli di toko B besok pagi. Tiada seorang pun akan merasa kecewa apabila si pembeli berpindah-pindah toko untuk mencari barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. Tinjauan yang sama kita alihkan kepada administrasi negara (dalam hal ini administrasi kepegawaian). Seorang pegawai menjual jasa-jasanya untuk mendapatkan pembayaran yang terbaik. Apabila ia ingin dapat mencari posisi yang lebi baik maka ia akan pindah ke lain jawatan atau dinas. Juga sebaiknya apabila kepala jawatan/dinas menganggap bahwa seorang pegawai tidak diperlukan lagi, atau hasil kerja seorang pegawai tiada memadai lagi dengan gaji yang dibayarkan tiap-tiap bulan, maka ia dapat memberhentikan pegawai tersebut.
Konsep demikian ini berarti dehumanisasi hubungan kerja, dan pada prinsifnya diterima didalam admnistrasi negara. Setiap jawatan (dinas) pemerinah dengan melalui ujian-ujian, berusaha mendapatkan tenaga-tenaga yang terbaik untuk mengisi setiap posisi yang ada, tanpa menghiraukan latar belakang sosial, keluarga, agama, dan rasial. Posisi tidak dianggap sebagai atribut dari seorang pejabat, seperti status dan hak dimana si pejabat dapat menuntunya, melainkan sebagai seperangkat tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
Sekira seorang pegawai gagal melaksanakan tugas-tugas secara memuaskan, pegawai tersebut harus diberhentikan atau sekiranya anggaran belanja dikurangi, anggota staf akan dipensiun. Juga asas yang demikian ini dalam praktik mengalami perubahan, konsep loyalitas kepada dinas, mengurangi jumlah kepindahan pegawai ke lain dinas; konsep masa jabatan, perlindungan dan profesionalisme mengurangi jumlah pemberhentian pegawai-pegawai dari suatu dinas pemerintahan. Tetapi bagaimanapun juga prinsip pasar terbuka telah berpengaruh telah kuatnya terhadap admnistrasi negara, dengan melaksanakan prinsif “the best man for the job” dan sistem karierya relatif terbuka.

(3)   Konsep kebebasan kontrak
Di pasar orang bebas untuk mengakibatkan diri pada kontrak untuk membeli atau menjual barang-barang dann jasa-jasa menurut syarat-syarat yang disetujui. Kontrak sedemikian itu mungkin memuat ketentuan-ketentuan tentang jangka waktu berlakunya, dan berakhirnya apabila syarat tidak dipenuhi. Dasar-dasar kontrak ini diperlukan juga bagi hubungan kerja antara pegawai dan jawatan/dinas tempat ia bekerja. Hanya dalam dinas militer, sifat kontrak dan hubungan kerja kurang tampak, terlebih pada masa perang.
Prinsip-prinsip pasar ditetapkan juga dalam admnistrasi keuangan seperti dalam admnistrasi kepegawaian dengan perubahan-perubahan. Perpajakan misalnya, dihubungkan dengan biaya bagi dinas-dinas (jasa-jasa) yang disediakan oleh administrasi negara; pajak bensin untuk biaya pembangunan jalan-jalan dan sebagainya. Dalam penganggaran belanjaan (budgeting), sistem pasar mempunyai pengaruh yang sangat kuat sekali dengan adanya performance budgeting (penganggaran belanjaan yang berlandasan atas program kerja). Disini biaya tiap unit dari sesuatu hasil diperhitungkan dengan baik-baik kemudian anggaran dari suatu dinas  didasarkan atas biaya tiap unit kali unit yang dihasilkan. Misalnya, anggaran belanja untuk suatu universitas didasarkan atas biaya tiap mahasiswa kali jumlah mahasiswa yang terdaftar, atau anggaran belanja dari suatu RSU didasarkan atas biaya tiap tempat tidur kali kapasitas sepenuhnya. Pendek kata semua aspek-aspek administrasi negara di Amerika Serikat dipengaruhi oleh orientasi pasar. Perencanaan, komunikasi, hubungan masyarakat, manajemen, organisasi staf dan lini didalan setiap organisasi admnistrasi dianalogikan sebagai pasar, tempat masing-masing pihak berusaha mencapai hasil yang maksimal dalam rangka pelaksanaan kebijakan publik dengan jalan menggunakan alat-alat yang terbatas secara efisien.
b)   Pengaruh tidak langsung
Seperti telah dikatakan oleh orang-orang  di pasar bebas mengadakan kontrak dan menetukan syarat-syarat. Apabila pasar itu sifatnya masih sederhana, dan belum meluas, orang dapat bertemu muka satu sama lain dimeja untuk merundingkan syarat-syaratnya. Akan tetapi apabila pasar itu sudah sangat kompleks dan meluas meliputi seluruh wilayah negara, jarang sekali penjual dan pembeli tatap muka. Dalam hal demikian dipergunakan perantara, pesanan dilakukan melalui pos, pembayaran dilakukan dengan cek yang ditukar dibank-bank, pembelian saham-saham dan sebagainya. Kesemuanya itu memerlukan peraturan-peraturan, memerlukan adanya dinas-dinas beserta tenaga-tenaga yang ahli dalam lapangannya masing-masing. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa meluasnya pasar makin banyak diperlukan peraturan dan dibentuk badan-badan administratif untuk mengatur pertukaran.
Badan-badan administratif memerlukan anggaran belanja dan oleh karena itu harus ada sejumlah uang yang tersedia di perbendaharaan Negara. Orang-orang yang bekerja dalam jawatan-jawatan /dinas pemerintahan perlu mendapat latihan dan endidikan yang cukup, agar menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Mereka perlu digaji cukup, untuk mengikat kesetiaan mereka. Jelaslah bagi kita bahwa ekonomi tidak dapat berkembang tanpa adanya sistem admnistrasi negara  dan sebaliknya sistem itu sensiri dengan banyak hal ditentukan oleh syarat-syarat ekonomis. Ekonomi di Amerika berkembang ke arah tingkat produktivitas yang tinggi berkat adanya sistem administrasi negara yang baik, tetapi sebaliknya sistem administrasi yang baik itu berkat dukungan produktivitas ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, kita dapat memahami bahwa negara-negara yang lebih miskin ternyata kurang baik sistem administrasinya dan berdasarkan kenyataan hal itu disebabkan karena sulitnya menciptakan produktivitas ekonomis.
Dengan kebijakan-kebijakan administrasi negara yang tepat, yang dilaksanakan oleh para admnistrator yang mampu, jujur, dan besih, baik di bidang perpajakan, keuangan, perbakan, maupun di bidang perdagangan (ekspor dan impor) dapat mendorong peningkatan produtivitas dan perluasan pasar, menjamin keuntungan yang layak, merangsang para pengusaha dan kesemuannya itu akhirnya mendorong pertubuhan ekonomi.
Ekonomi Amerika Serikat mengalami perkembangan sebagai akibat teknologi pisik maupun teknologi sosial. Yang bersangkut dengan teknologi pisik misalnya pesawat terbang, automobil, alat-alat pertanian, mesin-mesin industri, dan sebagainya telah mendorong perkembangan ekonomi[7] yang mempunyai dampak terhadap sistem administrasi negara. Federal Aviation Agency (suatu Badan Federal) diciptakan untuk mengatur jalur penerbangan dan lalu lintas udara, Civil Aeronautics Board, satu dewan yang diadakan untuk mengatur industri penerbangan komersial, badan-badan pemerintah telah banyak diciptkan untuk memelihara jalan raya, mengatur lisensi penggunaan aotumobil.
National Food Commission on Food Marketing dibentuk untuk petani dalam pemasaran hasil-hasil pertaniannya berhubung meningkatnya hasil produksi dengan digunakan alat-alat pertanian modern dan sebagainya. Yang bersangkutan dengan teknologi sosial misalnya organisasi perusahaan besar (coorporation) yang mendorong perkembangan ekonomi. Dengan organisasi perusahaan yang efisien, dengan berbagai bentuk perusahaan, dimungkinkan pertumbuhan, dan perkembangan ekonomi, hal mana memungkinkan pemerintah/administrasi negara menghimpun dana yang lebih besar guna membiayai operasi-operasinya; membayar gaji yang memadai, membeli alat perlengkapan yang  mutakhir dan sebagainya.[8] Ekonomi yang semakin berkembang dengan titik berat kegiatan pada industri, perdagangan dan jasa-jasa, memerlukan pengetahuan dan campur tangan admnistrasi negara. Campur tangan tersebut antara lain berupa pengawasan proses industri untuk keselamatan para pekerja/pegawai, dengan didirikannya inspeksi perburuhan; perlindungan konsumen dengan mengawasi dan menjamin mutu hasil prosuksi dan jasa-jasa.



Sistem Perekonomian
Secara umum Amerika Serikat dianggap sebagai negara paling maju didunia di samping paling kaya. Dengan pendudukannya 5% dari jumlah dunia, Amerika Serikat memiliki gross national product (GNP) sebesar u$ 9.255 triliyun, jumlah yang sama dengan seperempat gross global product yang diterima dunia tiap tahun.
Dalam banyak hal Amerika Serikat berada pada rangking no.1 di dunia, antara lain:
1.      Bidang produksi pangan;
2.      Bidang tekhnologi;
3.      Bidang ekonomi;
4.      Bidang persenjataan nuklir
Selama berpuluh-puluh tahun mata uangnya menjadi tolak ukur atau standar mata uang dunia, pertanda stabil dan kuatnya mata uang dolar itu. Amerika Serikat adalah negara super multirasial, dihuninoleh semua ras dan dari aneka ragam manusia dari semua ragam manusia di dunia.
Sistem politik sangat terkenal demokrasi dengan asas benar-benar luber (langsung , umum, bebs, dan rahasia) banyak negara yang menjadikan Amerika Serikat sebagai tolak ukur dan standar bagi kehidupan kenagaraan yang ideal. Namun sejak beberapa tahun belakangan Amerika Serikat banyak tertinggal khususnya dalam manufaktur, barang-barang konsumsi. Di bidang politik internasional AS menjadi sangat congkak dalam menangani berbagai isu internasional khususnya sela perang dingin usai.
Dengan gampang mereka menuduh Irak memiliki persenjataan nuklir, tetapi kemudian setelah diluluhlantakan, Aerika Serikat hanya dengan gampang minta maaf mengatakan bahwa memang tidak ada persenjataan nuklir, sedangkan maksud utamanya, adalah untuk menguasai perekonomian Irak terutama dalam perladangan minyak dan gas bumi.
Amerika Serikat juga sangat aktif memperhatikan pergolakan politk dunia tetapi sudah barang tentu dengan memperhatikan perekonomian masing-masing negara agar mereka dapat berpartisipasi dalam ekpansi dagangnya. Dengan demikian demokrasi politik dibarengi dengan demokrasi ekonomi termasuk perdagangan film bernuansa kemanusiaan dan seks bebas.[9]
C.  Jaringan Komunikasi
Dalam membahas mempelajari jaringan-jaringan komunikasi dalam suatu masyarakat dan kemudian melihat ataupun menelaah pengaruhnya terhadap administrasi Negara, perlu kita memperhatikan beberapa hal yang penting sehubungan dengan proses komunikasi itu. Yaitu meliputi:
a.    Hal yang pertama ialah bahasa (pentingnya bahasa persatuan)
Kita memeperhatikan soal bahasa ini oleh karena komunikasi itu pada hakikatnya merupakan suatu proses penyampaian maksud/ berita dari suatu sumber informasi kepada pihak lain. Penyampaian maksud/b berita/ informasi lazimnya mempergunakan suatu alat yang namanya bahasa.
Dalam hal ini kita menjumpai adanya sesuatu masyarakat yang beruntung karena memiliki common language atau memiliki bahasa kesatuan (bahasa bersama). Dengan adanya bahasa kesatuan ini komunikasi dapat berlangsung ke seluruh masyarakat, kesluruh wilayah Negara tanpa mengalami kesulitan-kesulitan ataupun tanpa menimbulkan salah pengertian. Sekalipun penting peranan bahasa persatuan bagi komunikasi, tetapi banyak orang tidak menyadari hal tersebut seperti misalnya masyarakat  Amerika pada umumnya, mereka kurang menyadari pentingnya bahasa bersama dalalm hal ini bahasa inggris yang sudah meresap dikalangan mereka. Mereka baru menyadari pentingnya bahasa itu, setelah menjumpai suatu masyarakat dimana masyarakat itu memiliki bahasa yang bermascam-macam itu (dalam bahasa asingnya disebut: Poly lingual society), biasanya menjumpai kesulitan-keuslitan dalam hal komunikasi dan lebih lanjut di dalam mempergunakan bahasa dalam administrasi Negara, sering terjadi masyarakat diharuskan menerima bahasa resmi yang sebenarnya bukan bahasa ibu (Native Language).
Kita dapat menemukan contoh tentang poly lingual society,seperti India misalnya ada kesulitan mengenai bahas, dan dalam menetukan bahasa resmi sering mengakibatkan ketegangan-ketegangan social. Setelah mengetahui kesulitan dalam menggunakan bahasa, bangas Amerika bersyukur karena mereka mempunyai bahasa yang mnatap yaitu bahasa Inggris dan mereka menyadari bahwa mereka mempunyai keuntungan apabila dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Memang ada kelompok-kelompok masyarakt tertentu dimana mereka mempunyai bahasa sendiri-sendiri atau dialek sendiri-sendiri, tetapi dalam administrasi Negara mereka menggunakan bahasa Inggris. Pararel dengan itu di Indonesia sendiri kiranya kita harus menyadari pentignnya bahasa bersama.
Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928 telah merupakan tonggaksejarah penting, karena telah diterimanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, namun perlu diperhatikan  apa yang penulis konstatir pada halaman sebelumnya. Bahwa sebagai rakyat umumnya di daerah-daerah pedesaan yan gterpencil belum mampu memahaminya dengan baik. Bahwa dengan bahasa Indonesia kita memberoleh keuntungan dapat melakukan komunikasi antar suku bangsa, dan sebagainya. Memang di negar kita banyak bahasa setempat, tetapi dalam komunikasi resmi dan dalam hal hubungan dengan administrasi Negara kita memahami bahasa bersama itu.
b.    Hal yang kedua adalah melek huruf (literacy)
Kita mengetahui bahwa bahasa tadi ada yang disampaikam dengan suara dan ada pulang disamopaikam dengan tulisan. Agar orang yang dapat menangkap maksud daripada isi komunikasi yang dinyatakan secara tertulis, diperlukan masyarakat yang melek huruf atau dapat membaca. Factor melek huruf itu kadang-kadang dilupakan orang dan tidak disadari pentingnya dalam komunikasi, tidak disadari pentingnya pengaruh melek haruf itu bagi administrasi Negara. Masyarakat Amerika dan masyarakat Barat pada umumnya tidak begitu memperhatikan factor melek huruf ini dalam rangka komunikasi dan administrasi Negara oleh karena melek huruf itu sudah merupakan satu hal yang biasa, merupakan keadaan yang lazim dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan dimana masyarakat dapat membaca dan menulis adalah suatu hal yang biasa seperti halnya bernafas, tetapi pentingnya melek huruf ini terlihat apabila mereka dating di Negara-negara yang penduduknya sebagian besar buta huruf atau buta aksara (illiteracy). Masyarakat yang buta huruf komunikasinya danagat terbatas, hanya dapat dilakukan dengan lisan. Hal yang demikian itu mempengaruhi dalam proses administrasi Negara.
Menyadari hal yang demikian ini kita dapat memahami mengapa para pendiri bangsa berusaha dan bertekad memberantas buta huruf, maksudnya supaya kita mudah mengadakan komunikasi dan dengan demikian pengetahuan dapat bertambah  dan mudah untuk mencapai  kemajuan-kemajuan.[10] Dihubungakan dengan ekologi administrasi Negara ialah apabila menghadapi penduduk buta huruf berarti menghadapi kesilitan-kesulitan oleh karena komunikasi harus dilakukan dengan lisan dan untuk itu diperlukan  alat yang sesuai misalnya telepon, radio, televise, fax, telex, email, internet dan sebagainya.
Tersedianya alat-alat komunikasi secara cukup dan keadaan (kondisi) yang baik misalnya televon, telegraf, teleks, fax, e-mail, internet, radio, tv, dan sebagainya. Akan membantu kelancaran komunikasi dan mempermudah komunikasi. Dengan alat komunikasi, masyarakat dapat mengikuti segala peristiwa yang terjadi diseluruh wilayah Negara bahkan lebih luas lagi. Akibat sampingannya ialah bahwa kelancaran komunikasi ini penting dalam penyaringan atau pembentukan pendapat umum.
Masih dalam hubungan administrasi Negara, program pemerintahan dapat disampaikan kepada seluruh masyarakat melalui proses komunikasi dan ini diperlancar dengan adanya bahasa nasional, penduduk yang melek huruf dan alat komunikasi yang sempurna ; program pemerintah tersebut disampaikan kepada masyarakat, kemudian masyarakat menyampaikan pendapatnya kepada pemerintah mengenai program tersebut. Lebih lanjut masyarakat dapat menyampaikan harapan-harapannya kepada pemerintah dalam arti apa yang harus dilakukan oleh pemerintah, hal-hal apa yang dikerjakan pemerintah yang tidak disenangi oleh umum.
Dengan uraian singkat ini kita dapat menggambarkan bahwa factor komunikasi mempunyai pengaruh terhadap administrasi Negara yaitu bahwa melalui komunikasi dapat disampaikan saran-saran / kritik atau support dari masyarakat terhadap proses dari pada administrasi Negara dan prilaku (behaviour) dari pada aparatur pemerintah. Akan tetapi sebaliknya fungsi pemerintah yang menyangkut pemberantasan buta huruf, pembinaan bahasa nasional dan penyediaan alat-alat komunikasi, pada hakikatnya merupakan komunikasi tersebut.
c.    Mobilisasi dan assimilasi
Dalam mempelajari cirri-ciri masyarakat tertentu hubungan dengan keadaan komunikasi dan pengaruhnya terhadap administrasi negara kita perlu menggunakan variabel-variabel: mobilisasi dan assimilasi. Proff. Fred W. Riggs yang mengikuti carrel deutch dalam meninjau komunikasi dan perahunya terhadap[11] administrasi Negara menggunakan variable-variabel diatas. Dengan mobilisasi disini dimaksudkan adalah tingkat sampai  seberapa jauh penduduk dapat melakukan komunikasi secara luas dan bebas  dalm suatu Negara.
Dalam membicarakan mobilisi factor-faktor melek huruf dan mass-media merupakan factor yang menentukan, artinya kalau orang-orang atau penduduk melek huruf ditambah dengan mass- media yang cukup maka merka semakin mobil dan sebalikya apabila penduduk tidak melek huruf dan mass-medianya kurang, shingga tingkat mobilisasinya semakin rendah. Kemudian gerakan urbanisasi yang terjadi dengan menggunakan alat-alat pengangkutan yang baru juga memepengaruhi mobilisasi.
Masyarakat yang melek huruf ditambah dengan tersedianya mass- media dan alat-alat trasnfortasi maka tingkat mobilitas masyarakat tinggi sebaliknya masyarakat buta huruf, mass-medianya keurang dan alat-alat trasnfortasi tidak ada maka mobilitas masyarakat rendah sekali. Diukur dengan keadaan seperti ini maka masyarakta amerika adalah lebih mobil (more mobilized) sedangkan masyarakat Indonesia mobilisasinya rendah apabila dibandignkan dengan masyarakat amerika.
Pendapat Leekuan yew (pemiempin yang berhasil membangu singapura dengan menggunakan demokrasi dan alat komunikasi yang baik) bahwa multi partai menyulitkan. Tidak mudah memerintah Negara sebesar Indonesia. Apalagi, system multi partai yang dapat menempatkan mayoritas parlemen dikuasai partai yang tidak sama dengan partai asal presiden menyulitkan pemerinah dalam melaksanakan kebijakannya. Kebijakan yang dibuat bisa dipatahkan parlemen yang multi partai. Untuk mengamankan jalannya pemerintahan SBY harus mengakomonasikan suara partai lain. System pemilihan di Indonesia mirip dengan system pemilihan presiden Amerika Serikat dan Filiphina. Selain wilayah yang luas dengan ribuan pulau rkyat Indonesia sudah dapat menakses informasi seleluasa di Amerika Serikat. Roket Indonesia  tidak bisa memiliki informasi tentang calon presidennya selengkap rakyat Amerika Serikat yang bisa mengakses informasi calon presidennya. Mengapa Leekuan yew sukses dan dipercaya rakyatnya, karena melaksanakan apa yang dijanjikan pada saat kampanye menjadi kenyataan. Pemimpin harus dapat merebut kepercayaan dari bawahan atau pengikutnya. Kepercayaan ini dapat diraih jika pemimpin memiliki kemampuan meyakinkan pengikutnya bahwa keputusan yang diambil pemimpinnya adalah langkah yang tepat. Tanpa ada kepercayaan rakyat tidak dapat disebut pemimpinnya. Seseorang pemimpin harus mampu berkomunikasi bahasa para pengikutnya.
Perumusan dialog pendapat masyarakat dengan golongan pemerintah. Dengan asimilasi dimaksudkan sampai seberapa jauh penduduk memiliki kesamaa symbol-simbol atau mitos, menidentikan atua mempersamakan nilai-nilai dan tujuan mereka dengan nilai atau symbol dan tujuan golongan elite (penguasa). Kemudian dalam hubungan ini bahasa merupakan factor penggerak penting untuk asimilasi. Persoalanya yaitu tadi dikatakan bahwa asimilasi menunjukan sampai berapa jau penduduk memiliki kesamaan-kesamaan symbol-simbol yang sama dengan uraian diatas. Pesamaan dalam mitos dan nilai-nilai/ tujuan-tujuan itu dapat dicapai apabila mereka itu melakukan dialog dengan menggunakan bahasa yang sama,seperti misalnya penduduk menghendaki bahwa pwndidikan hendaknya dianggap sebagai suatu hal yang tinggi nilainya dan untuk itu tujuan pemerintah menganggap pendidikan tersebut tinggi nilainya dan untuk itu perlu disediakan peralatan yang cukup tetap di lain pihak pemerintah juga menganggap  bahwa soal pertahanan Negara penting. Kemudian terjadi dialog dan diadakanlah perumusan mengenai hal ini dengan menyatakan, bahwa pendidikan penting, tetapi keamanan dan pertahanan juga penting, tetapi keamanan dan perthanan juga penting dan jangan  daiabaikan, disini terjadi assimilasi pendapat dari masyarakat dengan golongan yang memerintah (elite).
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai hal-hal yang mendorong penduduk mempunyai pandangan yang  sama tentang suatu hal.[12]
1.    Proses mencapai consensus
Untuk sesuatu hal, diperlancar aklau mereka berbicara dalam bahasa yang sama. Administrasi pemerintah yang bagaiman yang paling efisien misalnya, dapta diadakan kemasan pendapat/assimilasi apabiila terdapat kemasan bahasa (mass conservation).
2.    Faktor yang lain ialah keyakinan agama.
Kepercayaan agama juga sering mempengaruhi proses asimilasi misalnya saja mengenai bunga atau rente. Kalau masyarakatnya homogeny, bungaatau rente diperbolehkan, mudah dicapai consensus-konsensus (assimilasi). Akan tetapi, kalu masyarakatnya heterogen, akan sulit atau tidak cepat dicapai assimilasi. Sekali lagi masyarakat yang kepercayaanya homogeny assimilasi dapat dpercepat.
3.    Faktor selanjutnya yaitu keyakinan politik.
Keyakinan politik juga mempengaruhi assimilasi. Jika keyakinan politik jauh berbeda, sangat sulit untuk mencapai assimilasi dan hal ini mempunyai pengaruh terhadap administrasi Negara. Jika kita membandingkan dan melihat factor assimilasi ini, assimilasi di Negara Amerika Serikat sudah sangat tinggi tingkatannya. Setelah diketahui variabelny, kita dapat mengatakan bahwa ada masyarakat yang assimilasinya rendah,atau kombinasi dari kedua-duanya. Dapat saja dijumpai masyarkatyang assimilasinya rendah sedangkan mobilisasinya tinggi,. Sekalipun kita sudah menyatakan bahwa sesuatu masyarakat itu mobilisasi dan assimilasinya tinggi seperti Amerika, jangankan ditafsirkan secara mutlak, karena di Amerika pun ada juga bahasa minoritas, ada agama minoritas sekalipun hal tersebut tidak mempunyai arti jika dihubungkan dengan proses administrasi. Masyarakat yang tinggi  assimilainya, tetapi mobil disebut masyarakat differentiated dan proses differensiasi yang demikian ini banyak dijumpai di Negara yang sedang berkembang yang terdapat gerakan-gerakan nasionalisme, seperti msialnya berdirinya Negara-negara tertentu terlepas daripada ikatan Negara allin, tuntutan-tuntutan otonomi yang seluas-luasnya sebagaimana yang berlaku sekarang di Indonesia (UU No. 32 Tahun 2004 tentang Sistem Pemerintah Daerah) dan sebagainya.
Itu semua menunjukan proses differensisi, seperti meisalnya Bangladesh  (ilustrasi daripada nasinalisme Pakistan Timur). Demikian juga yang terjadi di eks Negara adidaya dunia yaitu Uni Soviet Negara itu terpecah pecah  hampir melebihi sepuluh Negara Yoglosavia tepecah menjadi tiga Negara atau lebih. Hal itu membuktikan bahwa masyarakat Pakistan, Uni Soviet dan Yuglosavia pada waktu itu mungkin sudah mobil tetapi belum terasimilasi.
Memahami hal yang demikian ini, Indonesia sangat berkepentingan agar tercapai assimilai di mana tidak ada perbedaan yang jauh antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lain dalam hal cita0cita, symbol dan nilai-nilai. Dalam sebutan secara ilmiah masyarakat yang memiliki tingkat mobilisasi dan assimilasi yan relative tinggi seperti Amerika Serikat disebut masyarakat nasional atau National Community, dilawankan dengan masyarakat yang tingkat meobilisasinya tinggi tetapi assimilasinya rendah sisebut masyarakat plural atau plural community atau poly communal. Plural aommonity harus dibedakan dengan pluralistic community  itu harus dibedakan dengan pluralistic community itu sama dengan National Community.[13]
d.   Pengaruh masyarakat nasional terhadap administrasi negara.
Tingkat asimilasi dan mobilisasi bukan hanya berpengaruh pada masyarakat saja tetapi juga kepada administrasi negara. Masyarakat Amerika atau masyarakat barat tergolong dalam masyarakat yang tingkat asimilasi dan mobilisasinya tinggi. Keadaan yang demikian menyebabkan masyarakat dapat melakukan komunikasi secara luas, dan berpindah dari tempat kelain tempat secara aman, tetapi dimanpun mereka berada mmempunyai kesamaan nilai-niai sehingga menyebabkan membentuk suatu identitas tersendiri dimana perbedaan-perbedaan dapat teratasi. Misalnya orang-orang Amerika berada, dapat mengkuti kejadian-kejadian dari pusat. Pemerintah secara cepat disebabkan jaringan komunikasi yang sempurna. Dimanapun ereka berada mereka pada umumnnya menentang komunisme, yang dianggap mengancam kebebasan untuk meningkatkan kemakuran. Jadi di Amerika telah dijunjung tinggi kebebasan, hal ini berarti sudah terjadi asimilasi antara value dan ideas.
Masyarakat yang mobilisasinya tinggi tetapi asimilasinya rendah, ini yang disebut plural community atau poly communal. Mereka belum mempunyai kesamaan value dan ideas. Hal yang demikian itu mempengaruhi administrasi negara. Dalam pelaksanaan kepegawaian pada plural community tersebut biasanya timbu rasa curiga diantara kelompok-kelompok masyarakat. Keadaan yang demikian ini mempengaruhi juga administrasi negara. Untuk mengatasinya perlu dilakukan pembinaan masyarakat agar menjadi masyarakat yang terasimilasikan, sehingga dimana mereka berada, dalam suatu hal mereka mempunyai suatu sikap yang sama.
Pluralistic community adalah suatu masyarakat dimana mobilisasi dan asimilasinya tinggi tetapi dalam masyaraat itu terdapat asosiasi dan kelompok yang didasarkan pada profesi-profesi atau fungsi-fungsi terteentu masyarakat yang demikian disebut national community adalah masyarakat yang menasional.
Pengaruh national community terhadap administrasi negara pertama-tama tampak dengan jelas pada komunikasi antara rakyat dengan pegawai-pegawai pemerintah komunikasi antara masyarakat atau penduduk dengan pemerintahannya atau dengan pejabat-pejabat negara telah dipergunakan nilai-nilai sosial (social values) dan bahasa yang sama. Penggunaan bahasa yang sama dan landasan nilai dan sosial yang sama antara pemerintah dan masyarakat mempermudah tukar-menukaar gagasan, informasi, terbentuk saling pengertian dn mempercepat saling percaya mempercayai.
Pertentangan-pertentangan jarang terjadi karena yang dilaksanakan pemerintah berdasarkan pada undang-undang dan peraturan, dan undang-undang serta peraturan tersebut disususn dengan memperhatikan keinginan-keinginan dan harapan-harapan penduduk. Hal tersebut dapat dipahami oleh pemerintah karena ada kesamaan nilai-nilai sosial yang disampaikan mempergunakan bahasa yang sama untuk melandasi harapan-harapan dan keinginan-keinginan itu antara pemerintah dan penduduk, sehingga tidak terjadi salah pengertian tafsiran.
Dengan keadaan masyarakat seperti itu dimana mobilisasi dan asimilasi tinggi, komunikasi dalam arti administrasi negara dipermudah, sehingga jarang yang mungkin terjadi dalam komunikasi dapat diatasi. Pemerintah menjadi sensitif dan lebih responsif terhadap kecenderungan-kecenderungan dalam masyarakat. Misalnya suatu kebijakan daripada administrasi negara mengenai pajak dalam rangka pemasukan negara dapat disampaikan kepada penduduk, apabila tersedia jaringan komunikasi yang sempurna, sehingga kebijakan dapat dianggapi dengan cepat dan diketahui masyarakat.
Di Amerika Serikat ada perbedaan nilai-nilai tetapi tidak sampai meningkat pada perpecahan atau konflik tetapi tidak sampai menjurus kepembentukan negara sendiri. Perbedaan itu baik perbedaan agama dan lain-lain. Masalah-masalah administrasi yang cukup rumit yang pemecahannya pada membutuhkan pertukaran informasi dari berbagai pihak, dapat dipermudah pemecahannya dengan adanya Nasional Comunity ini. Dalam rangka memecahkan masalah administrasi tersebut, berbagai macam kepentingan yang menyangkut berbagai macam kelompok dihimpun menjadi satu dan keinginan-keinginan mereka disaring sehingga dengan demikian terbentuklah satu pendapat umum, yang mana mempermudah pemecahan masalah-masalah administrasi negara itu. Hal ini dapat terlaksana apabila tersedia jaringan komunikasi yang cukup luas selain itu administrasi negara dapat mengadakan perhintungan yang cukup dapat dipercaya mengenai konsekuensi-konsekuensi dari suatu kebijakan. Apa yang diuraikan diatas termasuk pengaruh langsung yang dapat cepat terjalin antara masyarakat dan pemerintah.
e.    Pengaruh tidak langsung dari komunkasi terhadap administrasi negara
Masyarakat plural atau poly communal memiliki kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai nilai-nilai bahasa agama dan keturunan atau asal-usul sendiri-sendiri. Kelompok-kelompok yang demikian ini saling curiga mencurigai mengadakan persaingan satu dengan yang lain, saling berebut benar, saling berebut rezeki. Untuk mengatasi ini dipakai sistem Quota, yaitu memberikan jatah kepada sesuatu kelompok seain itu dalam alokasi daripada program, administrasi negara harus memberikan perhatian kepada kelompok-kelompok tersebut.
Dalam masyarakat yang sudah mencapai tingkat nasional atau national community asosiasi itu jumlahnya lebih sederhana sehingga dalam administrasi negara berusaha mengetahui pendapat umum, cukup apabila menghubungi beberapa asosiasi yang mempunyai corak nasional seperti misalnya American Teacher Association bagi guru-guru, American of Labour bagi buruh, American Medical Association bagi dokter dan sebagainya. Masyarkat poly communal yang sifatnya yang plural itu mempunyai perhimpunan-perhimpunan yang memanjang atau menyilang satu dengan yang lain. Misalnya ada perhimpunan-perhimpunan yang memanjang atau menyilang satu dengan yang lain. Misalnya ada berhimpun atas dasar agama, bahasa, keturunan, dan sebagainya menyilang, perhimpunan atas dasar profesi dan sebagainya. Dalam hal ini administrasi negara harus mendengar seluruh atau sebagian besar dari pada asosiasi itu. Akibatnya proses perumusan atau pelaksanaan kebijaan menjadi terhambat atau proses tersebut memakan waktu lebih lama.
Dalam bidang ekonomi, diatas sudah disebutkan bahwa pasar mempengahui administrasi negara dan ekonomi pasar itu diperkokoh pengaruhnya terhadap administrasi negara apabila ada jaringan komunikasi yang cukup baik dalam arti bahwa meluasnya pasar hanya mungkin apabila ditunjang oleh penyempurnaaan komunikasi, sehingga transaksi dari satu tempat dapat diikuti oleh siapapun ditempat yang lain. Prinsif equal pay for aqual work dapat berlaku secara efektif diselutuh wilayah negara, apabila komunikasi memungkinkan. Sebaliknya dalam masyarakat yang poly communal pelaksanaan equal pay for aqual work tidak dapat merata diseluruh negara karena prinsip-prinsip tidak dapat diikuti dari segi inilah secara tidak langsung komunikasi mempengaruhi administrasi negara.
Tarik menarik kepentingan partai politik yang mengganggu Administrasi negara Amerika Serikat yaitu Golongan partai yang beroposisi dapat saja bertentangan pendapat dengan golongan partai yang berkuasa, tetapi apabila telah tercapai keputusan, tanpa kecuali kesemuanya melaksanakan secara loyal keputusan tersebut, tidak ada sabotage terhadap pelaksanaan keputusan tersebut.
Keadaan dalam poly commonal (koalisi atau oposisi loyal), Menurut  Riggs masyarakat Poly Commonal mempunyai tingkat mobilisasi yang tinggi tetapi asimilasinya rendah. Hal yang demikian ini berpengaruh pada partai politik yaitu sulit menciptakan suatu struktur partai politik yang  sederhana. Biasanya kita menjumpai banyak partai-partai, demikian banyaknya sampai-sampai sulit untuk membentuk suatu pemerintah yang memperoleh dukungan partai-partai yang cukup kuat. Akan tetapi, apabia suatu pemerintah sudah dibentuk dengan koalisi,  maka pemerintah tadi selalu berusaha menekan partai oposisi, atau hanya mengizinkan adanya partai oposisi yang tida begitu kuat sehingga tidak mungkin dapat mengontorol pemerintah secara efektif. Sebaliknya demikian juga pihak oposisi tujuan untuk menggantinya dengan partainya, jadi tidak terdapat oposisi loyal. Keadaan yang demikian itu mempunyai pengaruh terhadap administrasi negara, yaitu administrasi negara terpaksa mengusahakan komparomi-kompromi antara kepentingan partai  yang mendukung pemerintah dan partai oposisi. Administrasi negara menjadi  disibukkan dengan usaha menghilangkan rasa curiga daripada partai yang menjadi oposisi. Hal yang demikian ini kadang-kadang sampai mengorbankan tuntutan efesiensi.
D.  Budaya Amerika Serikat
Perkembangan Budaya Amerika Serikat — sejarah, hari-hari libur, olah raga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa — banyak dipengaruhi oleh budaya eropa, khususnya inggris, serta budaya indian sebagai masyarakat asli.
Negara Amerika Serikat pada awal-awal berdirinya memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang dari seluruh dunia. Para imigran yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh pemerintah diminta untuk tidak meninggalkan kebudayaannya dan tetap mempraktekannya selama tinggal di Amerika. Hal tersebut membuat budaya Amerika Serikat menjadi multikultural. Berbagai macam budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.
Masyarakat Amerika Serikat mengakui mereka tidak memiliki budaya khusus turun termurun, melainkan menganggap bahwa budaya mereka adalah budaya untuk "berusaha menjadi yang terbaik". Karena tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya yang menghalangi hal ini, masyarakat di negara tersebut mempercayai, seseorang yang berusaha untuk menjadi yang terbaik, akan dapat menjadi yang terbaik.
Budaya Amerika Serikat telah berkembang ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk adaptasi dan telah memengaruhi seluruh dunia, khususnya dunia Barat. Musik di Amerika Serikat banyak didengarkan di seluruh dunia, dan tayangan film beserta televisi Amerika Serikat dapat dilihat di manapun. Kini sebagian besar kota di sana memiliki musik klasik dan rakyat; pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik dan drama; proyek seni terbuka dan arsitektur penting.
Amerika Serikat juga menjadi pusat pendidikan yang berkualitas tinggi. Negara tersebut memiliki lebih dari 1.500 universitas, kolese, dan berbagai institusi pendidikan, beberapa di antaranya terkenal di seluruh dunia. Di negara tersebut banyak terdapat tempat-tempat berjudi seperti di kota Las Vegas yang dikenal sebagai Sin City (Kota Penuh Dosa).[14]
E.  Kondisi Geografis dan Demografi Amerika Serikat
1.    Geografis Amerika Serikat
Geografis Amerika adalah negara yang terletak di Belahan Barat, terdiri dari empat puluh delapan negara bagian di Amerika Utara; termasuk Alaska, semenanjung yang membentuk bagian paling barat laut Amerika Utara, dan Hawaii, kepulauan di Samudra Pasifik. Negara ini memiliki perbatasan darat dengan Kanada dan Meksiko, dan perbatasan laut dengan Rusia.
Luas wilayah daratan utama Amerika Serikat adalah 2,959,064 square miles (7,663,941 km2). Alaska, yang dipisahkan dari daratan utama Amerika Serikat oleh Kanada, adalah negara bagian terluas, dengan luas 663,268 square miles (1,717,856 km2). Hawaii berlokasi di tengah-tengah Samudra Pasifik, di sebelah barat daya Amerika Utara, dengan luas wilayah 10,931 square miles (28,311 km2).
Amerika Serikat adalah negara terluas ketiga atau keempat di dunia (menurut luas daratan dan perairan), di bawah Rusia dan Kanada serta satu tingkat di atas atau di bawah RRC. Pemeringkatan tersebut bervariasi, tergantung pada apakah wilayah-wilayah yang dipersengkatan oleh RRC dan India turut dihitung dan bagaimana pengukuran luas total dari Amerika Serikat sendiri: kisaran perhitungan mulai dari 3,676,486 square miles (9,522,055 km2) hingga 3,717,813 square miles (9,629,091 km2) dan 3,794,101 square miles (9,826,676 km2). Jika yang dihitung hanya luas daratan saja, maka AS menempati peringkat ketiga, di bawah Rusia dan RRC serta di atas Kanada.
Dataran di sebelah pesisir Atlantik terdiri dari hutan gugur dan perbukitan Piedmont. Pegunungan Appalachian membagi pantai timur Amerika Serikat menjadi dua bagian, yaitu kawasan Danau-Danau Besar dan padang rumput Midwest. Sungai MississippiMissouri, yang merupakan sistem sungai terpanjang keempat di dunia, mengalir dari utara ke selatan melalui jantung Amerika Serikat. Di sebelah barat, membentang padang rumput Great Plains yang subur dan datar, dan diujungnya terdapat dataran tinggi di sebelah tenggara.
Pegunungan Rocky terletak di tepi barat Great Plains, membentang dari utara ke selatan di seluruh negara, dengan ketinggian lebih dari 14.000 kaki (4.300 m) di Colorado. Di sebelah baratnya lagi, terdapat Great Basin dan padang gurun seperti Chihuahua dan Mojave. Pegunungan Sierra Nevada dan Cascade terletak di sepanjang pesisir Pasifik, keduanya memiliki tinggi lebih dari 14.000 kaki.
Titik terendah dan tertinggi di Amerika Serikat daratan berada di negara bagian California, keduanya hanya berjarak 80 mil. Dengan ketinggian 20.320 kaki (6.194 m), Gunung McKinley di Alaska adalah puncak tertinggi di Amerika Serikat dan di Amerika Utara. Gunung api aktif umumnya terdapat di Alaska, misalnya di Kepulauan Alexander dan Aleutian. Hawaii juga memiliki banyak gunung berapi aktif. Supervulkan yang mendasari terbentuknya Taman Nasional Yellowstone adalah situs vulkanis terbesar yang terdapat di Amerika Serikat.
Dengan luasnya yang besar dan keadaan geografis yang beragam, Amerika Serikat juga memiliki berbagai tipe iklim. Di sebelah timur meridian ke-100, iklimnya berkisar antara kontinental lembap di sebelah utara hingga subtropis lembap di sebelah selatan. Ujung selatan Florida beriklim tropis, begitu juga di Hawaii. Great Plains di sebelah barat meridian ke-100 beriklim semi-kering. Sedangkan sebagian besar pegunungan di bagian Barat beriklim alpen. Di Great Basin iklimnya kering, barat daya beriklim gurun, sementara pesisir California beriklim Mediterania, dan iklim laut terdapat di Oregon, Washington, dan Alaska selatan. Sebagian besar Alaska beriklim subarktik atau kutub. Cuaca ekstrem sering terjadi di negara-negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko yang rentan terhadap badai; sebagian besar tornado di dunia terjadi di Amerika Serikat, terutama di Tornado Alley, Midwest.[15]
2.    Demografi Amerika Serikat
Saat ini, dunia yang kita tempat memiliki 195 negara dengan jumlah penduduk (populasi) sebanyak 7,095,217,980 jiwa (menurut CIA World Factbook Tahun 2013). Republik Rakyat China menempati urutan pertama dengan jumlah penduduknya sekitar 1,3 milliar jiwa atau tepatnya adalah 1,349,585,838 jiwa.
Sedangkan Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk 316,668,567 jiwa yang tinggal di wilayah dengan luas 9,826,675 km2.. Angka ini merupakan 4,5% dari jumlah penduduk dunia dan merupakan urutan ke-3 penduduk terbanyak di dunia setelah China dan India.
Amerika Serikat merupakan negara industri terbesar nomor satu di dunia. Amerika Serikat mempunyai kawasan The Black Country, yang berpusat di Pittsburgh sebagai industri baja. Amerika Serikat terdiri atas 50 negara bagian (negara federal).[16]
F.   Pola-pola Ideologi atau simbol
Sistem simbol adalah suatu nilai yang dipegang teguh dan dijunjung tinggi serta merupakan landasan bagai seseorang atau masyarakat untuk bertidak. Dalam politik kita mengenal polical symbol yang menurut Laswell & Kaplan terdiri dari: Myth, Formula dan Code.[17]
Myth atau mitos adalah suatu doktrin atau ajaran atau simbol yang dipergunakan untuk memberiksn sifat-sifat daripada sesuatu hal. Dalam hubungan dengan mitos politik (political myth) adalah doktrin atau ajaran yang menunjukan sumber daripada kedaultan yang menggambarkan tujuan daripada manusia, yang melukiskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari manusia dan juga hubungan-hubungan esensialn di kalangan mereka. Contoh daripada mitos misalnya sumber daripada kedaulatan itu adalah rakyat dan bahwa tujuan dari pada manusia adalah mencapai kesempurnaan pribadi dan berbuat jasa untuk sesamanya.
Formula adalah seperangkat peraturan yang mengatur/menentukan bagimana The Ruler shall be Choosem,[18] apakah yang menjadi kewajiban-kewajiban daripada penguasa itu dan hal-hal lain yang seperti itu. Kode (code) adalah undang-undang atau peraturan-peraturan yang dipakai sebagai pedoman bagi penguasa dalam menjalankan pemerintahan.
Masyarakat Amerika, terutama mereka yang bergerak dibidang politik dan ilmu politik, menjadik heran jika mengetahui sistem politik dinegara lain, dan timbul pertanyaan mengapa dinegaranya dapat dibina sistem dwi partai, yaitu partai republik dengan simbol ayam jantan dan partai demokrat dengan simbol gajah. Mereka mengatakan bahwa sistem dwi partai dinegaranya diumpamakan sebagai dua bagian dari sepotong kue. Landasan 1, yaitu pemerintah amerika serikat di bangun diatas landasan free capitalizem dan kuminismi adalah musuh negara. Sebagai perbandingan dapat dikemukakan Perancis dimana dijumpai banyak partai yang mempunyai ideologi yang bermacam-macam, tetapi yang mengherankan ialah bahwa sekalipun dalam hal-hal yang fundamental mereka biasa bertentangan, tetapi bila negara dalam keadaan terancam, partai-partai tersebut lalu bersatu, dan menyerahkan kekuasaan kepada orang tua, misalnya kepada jendral the gaule.
Jadi, tegasnya mitos diartikan sebagai simbol-simbol doktrin atau ajaran yang menunjukan ciri-ciri ataupun asal-usul daripada kedaulatan, ajaran mengenai sipat atau sikap manusia, tujuan-tujuan manusia, atau hak-hak dan kewajibannya dan hubungan-hubungannya yang esensial. Formula diartikan sebagai seperangkat peraturan-peraturan struktuk pemerintahan yang menentukan bagaimana penguasa-penguasa dipilih dan menetapkan tugas apa yang dimiliki oleh para penguasa tadi. Sedengkan kode adalah hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan yang menjadi landasan penguasa untuk melakukan tugas-tugasnya. Mengenai hal ini semua telah terjadi konsensus dikalangan masyarakat Amerika Serikat, yaitu bahwa sumber kedaulatan adalah rakyat, bahwa manusia itu bebas mmpunyai hak-hak tertentu tetapai manusi tidak mempunyai kewajiban-kewajiban, bahwa pemerintahan haruslah republik, bahwa penguasa haruslah dipilih langsung, bahwa penguasa membela kepentingan rakyat untuk mana ia dipilih, bahwa tindakam-tindakan pemerintah harus berdasar pada rules andregulation atau hukum. Itu semuanya sudah disepakati bersama dan mantap terutama mitos dan formula yang mengandung ajaran-ajaran dasar bagi sistem politik dan pemerintahan serta administrasi negara terdapat dalam konstitusi,didalm tulisan-tulisan yang mengandung ajaran penting yang disebut amanat (a-ddress) misalnya Gettysburg address dan yang terpenting juga yang termuat dalam decraration in Dependentb telah tertanan secara dalam dikalangan rakyat Indonesia.
Sekalipun sudah ada konsensus mengenai mitos formula dan kodejanganlah diartikan bahwa disan tidak terdapat perbedaan pandangan oleh karena konsensus itu hanya dalam hal-hal yang tidak fundamental diserahkan kepada presiden atau eksekutif-eksekutif, kepada presiden diberikan kekuasaa untuk memutuskan apakah dapat ditempuh kebijakan untuk mengenakan pajak yang tinggii ataukah tidak, apakah bantuan luar negeri (foreignaid) ditingkatkan atau di potong atau tidak, bagaiman bentuk pertahanan nasional yang akan diikuti dan sebagainya. Presiden dan kongres dalam memutuskan suatu hal tidak jarang dalam pemusyawaratan ( delibaration) itu terdapat perbedaan pandangan-pandangan, untuk perbedaan pandangan itu tidaak menyangkat hal yang fundamental apabila suatu maslah sudah diterima dituangkan dalam code (regulation), pejabat siapapun harus melaksanakannnya. Pejabat-pejabat pemerintahan sering dituntut oleh kareia tindakan-tindakannya tidak berdasarkan hukum pola-pola atau simbol dipengaruhi oleh:[19]
a)      Pengaruh mitos, formula dan kode terhadap administrasi negara;
b)      Konsesnsus persamaan (equality) dan pengaruhnya terhadap administrasi negara;[20]
c)      Pengaruh administrasi negara terhadap mitos human equality.[21]
G.    Rangka Dasar dan Sistem Politik
Ahli-ahli politik atau ilmuwan politik (political scientist) memusatkan perhatian pada demokrasi dan totaliterianism; ada kesamaan paham antara political scientist bahwa administrasi negara disubordinasikan pada penguasa politik. Ada pihak yang memberikan dasar-dasar pembenaran bagi paham demokrasi dan menyerang paham totaliter, tetapi sebaliknya ada pula yang memberikan dasar-dasar pembenaran bagi paham totaliter dan menyerang paham demokrasi. Namun, suatu hal yang perlu dicatat bahwa pembela paham demokrasi dan pembela paham totaliter itu sama-sama berpendapat bahwa administrasi negara itu sebenarnya merupakan alat perlengkapan yang berada dibawah pengawasan organ politik yang sedang berkuasa (wajah administrasi negara sebagai policy execution).
Tidak ada seorangpun yang membantah dan meragukan bahwa di Rusia terjadi dominasi partai komunis terhadap administrasi negara, dan demikian pula tidak ada seorang pun membantah sub-ordinasi administrasi negara terhadap organ politik yang sedang berkuasa di Amerika Serikat. Dengan perkataan lain, administradi negara adalah alat daripada penguasa politik? Dalam keadaan yang demikian, partai politik sedang berkuasa itu sedikit banyaknya memberikan warna atau corak kepada administrasi negara. Oleh karena itu, sering oleh meragukan, didalam keadaan yang sedemikian itu apakah dapat ditegakkan suatu semboyan atau motto Public Service Neutrality artinya bahwa dalam arti memperlakukan sama terhadap publik, tanpa memandang affiliasi publik dengan sesuatu partai. Dalam keadaan social control atau populer control dari rakyat efektif, dapat diharapkan tercipta public service neutrality sekalipun ada subordinasi dari public service terhadap partai yang berkuasa.
Ada pendapat bahwa agar administrasi negara itu efisien, administrasi negara harus diberi kekuasaan yang besar supaya dapat membuat keputusan dan program-program menurut bahasa administrasi negara. Akan tetapi, pendapat yang demikian itu Riggs ditantang, karena hal itu tidak benar. Kalau administrasi negara mempunyai kekuasaan besar, kontrol penguasa politik tidak efektif, dalam hal yang demikian ada kecenderungan administrasi negara itu memperbesar kekuasaan, dan selanjutnya cenderung pula penyalahgunakan kekuasaan. Akibatnya, lebih lanjut dalam administrasi negara terjadi fragmentasi atau pengelompokan-pengelompokan untuk berlomba-lomba memupuk kekuasaan dan kalau terjai hal demikian, akibatnya lebih lanjut terjadilah rivalitas diantara birokrat satu dengan yang lain, administrator yang satu dengan administrator yng lain. Dalam keadaan yang ekstrim timbul kekacauan (chaos) dan dengan sendirinya administrasi negara tidak efisien. Oleh karena itu, Riggs menekankkan perlunya kontrol yang efektif terhadap administrasi negara dan kontrol itu seharusnya dari penguasa politik (partai politik) yang sedang berkuasa atau perlu diciptakan apa yang disebut balanced polity yaitu beuracratic power dan non beuracratic power.
H.  Sistem Pemerintahan
Di Negara Amerika Serikat berlaku teori pemisahan kekuasaan (separation of fower) alat-alat perlengkapan negara. Kekuasaan negara dipisahkan kedalam tiga kekuasaan, yaitu: kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif.
Kekuasaan Legislatif
Di Negara Amerika Serikat, kekeuasaan legislatif dipegang oleh suatu badan perwakilam yang disebut Congress. Congress ini terdiri dari dua majelis, yaitu:
1.    Senate (Majelis Tinggi)
Keanggotaan State terdiri dari wakil-wakil negara bagian; tiap-tiap negara bagian, dengan tidak melihat besar kecilnya negara bagian tersebut berhak menunjuk dua orang wakilnya dalam Senate.
2.    House of Representatives (Majelis Rendah)
House of Representatives adalah dewan perwakilan yang keanggotaannya terdiri dari anggota-anggota yang dipilih oleh rakyat Amerika Serikat. Banyaknya anggotabagi tiap-tiap negara bagian bergantung pada jumlah penduduk negara bagian tersebut menurut cacah jiwa yang diadakan 10 tahun sekali.
Kekuasaan Eksekutif
Presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutif selama masa 4 tahun, dibantu oleh seorang Wakil Presiden. Selain daripada itu dalam melaksanakan kekuasaan eksekutif, Presiden dibantu oleh kabinet yang terdiri dari sekretaris-sekretaris (mentri-mentri). Mentri tersebut dipilih oleh presiden dan kemudian disahkan oleh Senate. Mentri-mentri ini memimpin departemen dsn bertsnggung jawab terhadap presiden.
Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif kekuasaan kehakiman) dipegang oleh supreme
Court of justice (mahkamah agung) yang menjadi konstitusi dan pelari bila timbul perslisihan antara uni negara bagian. Para anggotanya selain bertindak sebagai hakim juga bertindak sebagai penafsir yang pasti terhadap konstitusi (UUD) Amerika Serikat.
Pemilihan para mentri dilakukan oleh Presiden dan mentri tersebut bertanggung jawab terhadap presiden; hal ini menunjukan bahwa sistem pemerintahan yang dipakai oleh Amerika Serikat adalah sistem yang disebut: Sistem Kabinet PresidensiaL.
Suatu hal yang perlu dikemukakan adalah tentang ada dan berlakunya atau dianutnya suatu sistem yang dikenal dengan nama check and balance, yaitu adanya suatu kewenangan antara ketiga kekuasan negara, yakni presiden dapat diawasi oleh congresdalam hal-hal tertentu, dan congres dapat diawasi oleh supreme courd of justica ( mahkamah agung), sedangkan mahkamah agung dapat di check oleh presiden.
Sistem demokrasi yang dilaksanakan di amerika Serikat adalah sistem demokrasi liberal yaitu suatu bentuk demokrasi yang menghargai dan yang mengutamakan pribadi seseorangnya yang dijamin undang-undang. Demikian juga sistem sosial ekonominya; setiap orang merdeka berusaha menurut kecakapannya, dan merdeka merdeka dalam hal pemilikan ( free enterprise, private ownership of capital).
Sistem kepartaian yang dilaksanakan atau diterapkan di Amerika Serikat adalah Sistem dua partai yaitu hanya diakui adanya dua partai yaitu partai republik dan partai demokrat. Kedua partai ini selalu silih berganti dalam menguasai pemerintahan di Amerika Serikat dari masa ke masa. Namun kekuasaan negara tidak sepenuhnya ada di salah satu partai seperti di Uni Soviet atau RRC.
Adapun sistem pemerintahan negara bagian adalah sebagai berikut:
1.      Tiap-tiap negara bagian mempunyaiokonstitusi sendiri yang ditetapkan oleh rakyat negara bagian itu.
2.      Kekuasaan pemerintah bagian:
a.       Kekuasaan legislatif
Kekuasaan legislatif dipegang dan dilaksanakan oleh dua dewan majelis yaitu:
1.      Senate
2.      House of Resentatif
b.      Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan eksekutif dipegang dan dilaksanakan oleh seorang gubernur (governor) yang dipilih langsung oleh rakyat negara bagian.
c.       Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau kehakiman dipegang atau dilaksanakan oleh high court dan dibantu oleh badan-badan kehakiman lain atau keadilan-keadilan yang berada di bawahnya.[22]
Ciri-ciri penting pemerintahan amerika serikat, antara lain:
1.      Amerika serikat merupakan Negara republic federasi yang demokratis;
2.      Terdapat pembagian kekuasaan konstisional antara pemerintahan federal atau serikat dan pemerintahan negara-negara bagian atau state;
3.      Pemerintahan oleh rakyat (government by the people) mengakui bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang terlihat dalam proses pemilahan umum;
4.      Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara legislatif, eksekutif, danyudikatif, baik mengenai organ pelaksana maupun fungsi kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama lain dengan asas check and balance;
5.      Negara-negara bagian mempunyai hak-hak yang sama;
6.      Keadilan ditegakan melalui badan yudikatif, yaitu mahkamah agung ( superme court), yang bebas dari pengaruh kedua badan lainnya, (legislative dan eksekutif) dan menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of low);
7.      Suprastruktur politik ditopang oleh infrastruktur politik yang menganut system dirpartisan[23]

I.       Sistem Administrasi  Negara  Amerika Serikat
Menurut J Parson (Republikan) memilki konsep yang berlainan mengenai peran pemerintah serta bentuk dan isi dari Administrasi Negara. J Parson berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang minimun saja, pemerintah yang baik bukanlah pemerintah yang mengkonsolidasikan dan memusatkan kekuasan, tetapi pemerintah yang mendistribusikan kekuasaan. Pernyataan J. Parson tersebut tersebut kemudian menjadi ungkapan yang sangat terkenal, yaitu ; “ Power always tend to corrupt the man in whome it is vested ”. Atas dasar ungkapan tersebut, menjadi tugas pemerintah adalah : Membatasi kekuasaan seminimal mungkin; Juga mengendalikan yang ketat dari bidang legislatif terhadap kekuasan dan pengambilan keputusan resmi. Parson lebih menyukai kebebasan dan lebih menyukai berkuasanya bidang legislatif serta menentang kekuasaan dan kebebasan pengambilan keputusan oleh eksekutif; walaupun di dalam keadaan krisis mereka menggunakan langkah-langkah yang dipakai kaum federalis. Pada periode demokrasi ini, bentuk administrasi tidak secara prinsipiil berubah; tetapi sifat dan jiwanya telah dimodifikasi secara mendalam.
Pengaruh demokrasi yang nyata sampai saat ini masih dapat kita ingat yaitu adanya Doktrin Rotasi (the Rule of Rotation); sebab dalam hal ini mereka berpendapat bahwa : tidak ada seorang pun yang mempunyai hak milik atas jabatan. Berdasar doktrin rotasi tersebut, dikemukakan juga bahwa memegang suatu jabatan dalam waktu yang lama itu berbahaya. Dinyatakan pula oleh para penganut paham demokrasi; bahwa tugas-tugas di dalam dinas publik atau jawatan umum itu sangat jelas dan sangat sederhana. Oleh karenanya rotasi/pergantian jabatan merupakan cara yang tepat untuk mendidik Warga Negara dalam suatu Republik. Pendirian ini merupakan unsur baru yang dimasukkan/diintrodusir kedalam Sistem Administrasi Amerika, walaupun dalam masyarakat yang kompleks pendiriannya masih perlu pembatasan-pembatasan, namun sifat Demokrasi Amerika merupakan ciri yang menonjol. (Catatan : Harapan kaum Republikan tersebut makin merosot karena Doktrin Rotasi tersebut merosot menjadi Partisanship, Political spoil, korupsi, serta standar-standar etis masa lalu merosot. Kualitas administrasi terancam sehingga sebagai akibatnya maka standar-standar dinas publik menurun, yang lebih dipercepat oleh adanya perang saudara di Amerika/civil war.)
Sebagai akibat dari keadaan dinas publik yang makin merosot tersebut, timbul tuntutan adanya pemurnian moral dari kehidupan publik; sebab apabila tidak, hal ini akan mengancam eksistensi Negara Amerika. Dalam hubungan itu, yang pertama-tama dituntut adalah :
  1. Hapusnya sistem patronage; yang diganti dengan ujian-ujian yang kompetitif.
  2. Hapusnya hak permanen atas suatu jabatan tertentu.
  3. Adanya pelaksanaan pemerintahan yang bebas dari ganguan politik.
Setelah gerakan moral effort; kemudian timbul yang dikenal dengan gerakan scientific management ( dipelopori FW taylor, tahun 1880). Jika kita bandingkan dengan gerakan moral effort, maka secara prinsipiil gerakan Scientific Management dalam kaitannya dengan Sistem Administrasi Negara Amerika menghendaki :
  1. Menuntut  adanya pertanggungjawaban pemerintahan,
  2. Menegakkan eksekutif sebagai badan management pusat,
  3. Membentuk dinas-dinas anggaran/budget,
  4. Merubah komisi dinas sipil menjadi dinas kepegawaian yang mempunyai tugas yang positif,
  5. Menggunakan planning sebagai langkah operasional yang lebih mantap
Berdasar atas perkembangan dari Sistem Administrasi Negara Amerika tersebut, LD White memberikan suatu kesimpulan bahwa dasar-dasar Sistem Administrasi Negara Amerika adalah :
·         Berdasar hukum dan pejabat-pejabat publik bertanggung jawab sesuai dengan Rule of Law pada Pengadilan Biasa.
·         Prinsip administrasi ditetapkan oleh badan-badan perwakilan dan badan-badan legislatif yang dipilih oleh rakyaT
·         Berjiwa demokrasi.
·          Kegiatan-kegiatan prinsip administrasi dilakukan berdasar pada persetujuan rakyat.
·         Administrasi Negara  bersifat Profesional.
·         Struktur kepegawaian dan sudut pandang prinsip administrasi adalah sipil.
·         Sistem administrasi negara bersifat federal.
·         Berakar dalam, pada masyarakat setempat, dan bekerja dalam skala besar.[24]
















DAFTAR PUSTAKA
Felix A. Nigro, Modern Public Administration, 2nded,. Harper Internasional Edition, Harper and Row, Publishers, New York, Evanston, and London, 1970.
Fred. W. Riggs, The Ecology of Public Administration,. Asia Publishing House, Bombay, Calcuts, New Delhi, Madras, London, New York, 1961. P.4.
Harold Lasswell, and Abrahamm kaplan, Power and society, New Haven, Yale University Press, 1950.
Herman Finer, The Mayor Goverment of Modern Eurofe, Harper and Row Publishers, New York, Evanston, and London, 1962.
Karl Deutsch, Nationalism and Social Communication, Willey, New York, 1953.
Paul A. Samuelson, Economics an Introductory Analysis, Mc. Graw Hill Book Company, Inc. New York, Toronto, London, 1955.
Martadisatra, Ukasah. (1983). Ilmu Adminstrasi-Negara Perbandingan. Bandung: CV. Pustaka Prima.
Anggara, Sahya. (2012). Perbandingan Administrasi Negara. Bandung: Pustaka Setia.
Napitupulu, Paiman dan Madiri Thampir Sianipar. (2008). Ekologi Administrasi Negara.Bandung: P.T. Alumni.











[1] Struktur Sosial di Amerika Serikat telah diuraikan oleh Fred W.Riggs, The Ecology of Public Administration, op.cit.,pp.14-34.
[2] Ibid., p.14
[3] Ibid., p.15.
[4] Dalam masyarakat tradisional , yang sosialisasinya belum berkembang dan berperan, keluargalah yang berperan, baik di bidang politik, ekonomi, dan juga dalam administrasi negara.
[5]  Struktur klas di Amerka Serikat, tersusun secara vertikal: Upper, the middle the lower class dan secara horizontal: the elite, the elect, the eminent.
[6] Menurut kepustakaan, anatar lain Paul A. Samuelson, Economics an Introductory Analysis, mc. Graw Hill Book Company, Inc. New York. Toronto, London, 1955, diulas pula oleg Fred W. Riggs, dalam The Ecology of Public Administration, dasar-dasar ekonomi Amerika Serikat ialah Ekonomi Pasar, di mana harga yang terjadi secara bebas di pasar, merupakan alat pengaturan ekonomi yang ampuh.
[7] Felix A. Nigro, moderen Public Administration second ed,. Harper Internasional Edition, Harper and Row, Publishers, New York, Evanston, and London, 1970, pp.35-42.
[8] Automation dan Omputer dewasa ini teah merubah sekali wajah administrasi negara Amerika Serikat, baik di tingkat Federal maupun tingkat Negara Bagian.
[9] Inu Kencana Sayafiie dan Andi Azikin. (2011). Perbandingan Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama, hal. 29-30.
[10] Berdasarkan angka-anka dari Annex World Development Indicators, World Development Report 1980, pada tahun 1975, angka melek huruf Indonesia sekitar 62%, yang berarti sekitar 38% masih buta aksara. Angka buta aksara tahun 1980 tentunya sudah berkurang, karena Departemen P dan K telah melancarkan program pemberantasan buta aksara.
[11] Karl Deutsch, Nationalism and Social Communication, Wiley, New York, 1953 dikutip Fred W. Riggs, dalam The Ecology of public Administration, p. 36; bandingkan juga dengan David K. Berlo, The Process of Communication Holf, Rinehart, and Winston, New York, et.al.1960.
[12]  Fred W Riggs, op.cit.,p.41
[13]  Ibid., p.44.
[15]http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat#Geografi.2C_iklim.2C_dan_ekologi
[17] Harold Laswell, and Abraham Kaplan, Power and Society, New Haven, Yale University Press, 1950, p.116.
[18] Fred W. Riggs, op.cit., p.41.
[19] Ibid., p .44.
[20] “equalitarianism” dalam administrasi ini berkembang juga dalam alam pikiran rakyat di Amerika Serikat, dibarengi dengan usaha-usaha rasial desegregation.
[21] Ungkapan ini populer di negara-negara sedang berkembang yang masyarakatnya bersifat prismatic.
[22]Ukasah Martadisatra. (1983). Ilmu Adminstrasi-Negara Perbandingan. Bandung: CV. Pustaka Prima, hal. 129-132.
[23]Sahya Anggara. (2012). Perbandingan Administrasi Negara. Bandung: Pustaka Setia, hal. 192
[24] http://rasyidalmurtadlo.blogspot.com/2012/07/sistem-administrasi-negara-di-negara.html

1 komentar:

  1. Casino site. Best online slots games 2021 - Lucky Club
    The online slots machines offer the most realistic luckyclub and exciting games available, including video slots, blackjack, roulette, and live casino games.

    BalasHapus