BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejak Woodrow Wilson
“menggegerkan” publik Amerika Serikat melalui tulisannya yang berjudul The
Study of Administration (1887) pada jurnal Political Science Quarterly,
administrasi negara mulai berkembang sampai ke antero dunia. Sejak dekade
1990an, administrasi negara telah berkembang pesat dibandingkan zamannya
Wilson. Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu administrasi negara
begitu masif terjadi di negara asalnya Amerika Serikat dan negara-negara
Anglo-Saxon lainnya seperti Inggris, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Sedangkan di negara-negara berkembang, dinamika administrasi negara tidak
begitu intens karena masih kuatnya kontrol politik, birokrasi dan budaya.
Demokratisasi yang
berlangsung luas diberbagai negara dunia setelah berakhirnya perang dunia I,
melahirkan negara-negara rejim demokratis. Seiring dengan itu tuntutan untuk
menyusutkan peran negara dalam kehidupan berbangsa semakin meluas. Peran
administrasi publik dalam konteks demikian secara imperatif mereposisikan
dirinya sebagai good governance, yang semula menjadi instrumen negara menjadi
instrumen publik dalam konteks yang luas. Administrasi publik menjadi sarana
utama untuk meningkatkan tercapainya tujuan publik utamanya dalam
mengalokasikan resorsis publik sehingga terhindar dari distorsi, manipulasi.
Sekalipun demikian, governance, sebagai sebuah pendekatan dalam administrasi
publik juga mulai memasuki ekologi sosial baru yang sarat dengan sistem nilai
misalnya budaya, politik, informasi, komunikasi. Nilai-nilai formal yang
direproduksi secara hirarkis dan rasional memang turut membangun watak reposisi
ini. Tetapi aspek yang lebih penting dan strategis menentukan karakter
administrasi publik adalah justru terletak pada idiom-idiom dan kuadran nilai
spontan dan arasional yang menjadi modal sosial sebuah masyarakat.
Sebagai makhluk
sosial, manusia tidak pernah dapat hidup seorang diri. Di manapun, bilamanapun
dan dalam keadaan bagaimanapun, manusia senantiasa memerlukan kerjasama untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak mengenal batas karena fitrahnya sebagai
makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi. Untuk mempertahankan hidupnya
sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya, manusia harus mampu memenuhi
kebutuhan hidup yang mendasar (basic needs) maupun kebutuhan hidup sampingan
(derived needs) yang justru lebih banyak dan lebih beragam. Selain kebutuhan
biologis, manusia menghadapi kebutuhan sosial dan integritas yang tidak mudah
dipenuhi tanpa kerjasama dengan sesamanya. Oleh karena itulah manusia
senantiasa mengembangkan persekutuan sosial (social group) dan pengendaliannya
(social organization) demi ketertiban bermasyarakat. Tanpa disadari,
persekutuan sosial dengan perangkat kelembagaannya menciptakan lingkungan
(hidup) sosial yang menuntut para anggotanya untuk menyesuaikan diri,
sebagaimana mereka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup alamnya
Kemampuan akal manusia untuk mempersatukan (to assimilate) khasanah alam ke
dalam ranah kebudayaan dan melihat diri dan orang lain sebagai bagian dari
lingkungannya itulah pangkal perwujudan lingkungan sosial. Dengan secara lebih
lugas Bennett (1976) menyatakan bahwa manusia hidup dalam lingkungan yang
mereka manfaatkan, bukan untuk disalah gunakan, bersama orang lain yang
membentuk suatu lingkungan (humam ecology) yang merupakan bagian dari
lingkungan hidup yang lebih luas (natural ecology) sebagai kenyataan. Oleh
karena itu manusia lebih banyak dituntut untuk beradaptasi terhadap lingkungan
sosial yang mereka ciptakan berdasarkan pemahaman kebudayaannya daripada
menyesuaikan diri terhadap lingkungan alam semata-mata (Budhisantoso,
“Pengelolaan Lingkungan Sosial, Ekonomi Dan Budaya”, Ekonomi Rakyat edisi Juli
2002, www. Google.com).
Administrasi sebagai
ilmu mempunyai sifat umum dan universal dalam arti memiliki unsur-unsur yang
sama, dimanapun dan kapanpun ilmu administrasi diterapkan. Namun diketahui
bahwa dalam satu sistem administrasi negara sendiri masih dijumpai subsistem
administrasi dari suatu kelompok masyarakat yang menggambarkan hubungan
pengaruh antara administrasi negara dengan lingkungan sekitarnya, baik fisik
maupun lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu dengan mengkaji ekologi
administrasi negara yang merupakan salah satu cabang ilmu administrasi, kita
dapat menerangkan hubungan timbal balik yang terjadi antara lingkungan hidup
(environment) dimana administrasi negara itu tumbuh dan berkembang dengan
administrasi negara sendiri yang dianggap sebagai organisme hidup (living
organism) (Pamudji, “Ekologi Administrasi Negara”, Bina Aksara)
Dalam kajian ilmu
administrasi negara, terutama pada ekologi administrasi negara, tinjauan
kebudayaan memegang salah satu peranan yang cukup penting, karena kebudayaan
termasuk dalam salah satu unsur faktor-faktor ekologis yang beraspek
kemasyarakatan dalam tinjauan ekologis. Selain itu dalam aspek budaya dikaji
pula berbagai pola perilaku seseorang ataupun sekelompok orang (suku) yang
orientasinya berkisar tentang kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi
negara, politik, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang berjalan,
dipikir, dikerjakan, dan dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap
harinya, serta dicampurbaurkan dengan prestasi di bidang peradaban (Inu
Kencana, dkk, Ilmu Administrasi Publik; 140). Betapa pentingnya kebudayaan pada
suatu masyarakat, dapat disimpulkan dari pendapat Melville J. Herkovits yang
mengemukakan pengertian Cultural Determinish, yang berarti behwa segala sesuatu
yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu. Paper ini pada intinya akan menyoroti ruang
lingkup ekologi administrasi negara dengan mengambil satu contoh kasus yang
dianalisis berdasarkan teori yang ada
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang
diatas, dapat diambil rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana Struktur Sosial Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
2.
Bagaimana struktur dan perkembangan Ekonomi
Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
3.
Bagaimana jaringan komunikasi Amerika Serikat
dalam Ekologi Administrasi Negara?
4.
Bagaimana letak geografis dan letak demografis
Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
5.
Bagaimana Pola-Pola Ideologi atau Simbol Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
6.
Bagaimana Rangka Dasar
atau Sistem Politik Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
7.
Bagaimana sistem
pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
8.
Bagaimana sistem
administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang
dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui Struktur Sosial Amerika Serikat dalam
Ekologi Administrasi Negara?
2.
Mengetahui struktur dan perkembangan Ekonomi
Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
3.
Mengetahui jaringan komunikasi Amerika Serikat
dalam Ekologi Administrasi Negara?
4.
Mengetahui letak geografis dan letak demografis
Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi Negara?
5.
Mengetahui Pola-Pola Ideologi atau Simbol Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
6.
Mengetahui Rangka Dasar atau Sistem Politik Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
7.
Mengetahui sistem pemerintahan Amerika Serikat dalam Ekologi Administrasi
Negara?
8.
Mengetahui sistem administrasi negara Amerika Serikat dalam Ekologi
Administrasi Negara?
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekologi
Administrasi Negara Amerika Serikat:
A.
Struktur Sosial[1]
Dalam membahas hubungan timbal balik antara
administrasi negara di Amerika Serikat, akan dikemukakan dua variabel yaitu
Struktur Sosial (Sosial Structures)
dan Klas Sosial (Social Class).
Strktur Sosial ialah bagaimana bentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat apakah
itu keluarga, sekte agama, partai-partai politik, koperasi-koperasi atau
kias-kias sosial. Kesemuanya itu juga berpengaruh terhadap sistem administrasi
negara di Amerika Serikat, apabila kita memahami letak dan pada perhimpunan
asosiasi (assocoations) dan sifat
struktur sosial dalam kehidupan bangsa Amerika Serikat.
a) Perhimpunan (asosiasi) sebagai “Way of life”[2]
“Way of
Life” bangsa Amerika Serikat ialah asosiasi artinya dalam menghabiskan masa
hidupnya mereka itu selalu bergabung dalam satu atau lebih asosiasi. Misalnya
seorang yang menaruh perhatian terhadap admnistrasi negara atau ilmu politik
akan masuk menjadi anggota “American Society
for Public Administration” atau “American
Political Science Assiciation”, para Dokter masuk kedalam “American medical Association” para ahi
hukum masuk kedalam “American Bar
Association” dan masih banyak lagi asosiasi yang bersifat profesional. Lain
daripada itu kaum buruh bergabung dalam Sarekat-Sarekat Buruh (American Federation of Labour – A.F.I dan
Congres of Industrial Organization – C.I.O), orang yang tertarik terhadap
sport bergabung dalam persatuan sport, orang yang gemar pada soal-soal politik
membentuk patai-partai dan sebagainya.
Ciri-ciri daripada asosiasi tersebut yaitu:[3]
(1) Adanya tujuan tertentu, artinya setiap
asosiasi mempunyai tujuan tertentu yang khusus, misalnya memajukan sport,
menghimpun kekuatan massa untuk memperoleh kekuatan, memajukan satu lapangan
kerja dan sebagainya, jadi terdapat pengkhususan fungsional (functional specification).
(2) Bersifat universalistic
artinya penerimaan anggota berdasarkan persamaan, yaitu setiap orang yang
memenuhi syarat dapat diterima dapat diterima masuk kedalam organisasi itu.
(3) Bersifat perjanjian (contractual), artinya keanggotaan dalam asosiasi berdasarkan atas
tujuan tertentu atau syarat-syarat tertentu, kemudian apabila seorang tidak
lagi setuju dengan tujuan tertentu atau kehilangan syarat-syaratnya, ia harus
berhenti atau diberhentikan sebagai anggota. Disini harus perlu adanya
ketentuan-ketentuan tentang pengunduran diri dan pemberhentian anggota. Dengan
demikian, keanggotaan dalam asosiasi itu juga mempunyai sifat suatu kontrak,
seorang anggota memperoleh hak-hak khusus sebagai ganti dari
kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Asosiasi
itu mempunyai dua bagian pokok yaitu keanggotaan dan yang lain staf atau
pengurus yang melaksanakan pekerjaan organisasi itu, misalnya ada Ketua,
Sekretaris, Bendahara, dan Pembantu. Apabila jumlah orang (staf) tersebut las
sedemikian luasnya dan perlu membagi pekerjaan meraka di antara anggota-anggota
tercipta sekelompok anggota staf yang mempunyai tugas tertentu dan menghimbun
dalam satu biro, hal ini berarti bibit-bibit adanya birokrasi sudah ditaburkan.
Marilah kita lihat korporasi perusahaan yang besar, didalamnya akan terdapat
pemegang saham sebagai anggota, mereka memilih dewan direktur (board of directors) yang selanjutnya
atas nama anggota mengngkat managers dan anggota staf untuk menggunakan modal
(yang dikumpulkan oleh para pemegang saham) untuk maksud-maksud yang produktif.
Bibit-bibit yang terdapat dalam asosiasi telah dikembangkan dalam korporasi
yang kemudaian disusun suatu sistem admnistrasi niaga dan juga admnistrasi
negara.[4]
Bahwa
perhimpunan atau asosiasi sebagai struktur sosial memiliki ciri-ciri
pengkhususan fungsional (functional
specification), penerimaan bersifat universalistik (universalistic recruitment) dan bersifat kontraktual/perjanjian
contratual. Logika perhimpunan ini dapat diterapkan pada bidang pemerintahan,
tetapi tidak dapat diterapkan ada bidang keluarga. Keluarga sebagai organisasi
prima, tidak memiliki ciri-ciri seperti tersebut siatas. Tidak terdapat
pengkhususan fungsional dalam keluarga, karena keluarga memiliki tujuam yang
beraneka ragam, ekonomis, kesejahteraan, kesehatan, pendidikan dan bahan
kadang-kadang juga politis. Penerimaan anggota tidak bersifat universalistik,
melainkan peculiaristic atau particularistic, karena orang-orang
tertentu saja yang adat meneriman sebagai anggota keluarga, yaitu atas dasar
keturunan dan keunggulan darah atau atas dasar perkawinan. Juga tidak bersifat
perjanjian (contractual) dan
sukarela, tetapi keharusan karena orang-orang menjadi anggota keluarga
merupakan keharusan. Organsasi prima ini (keluarga) di Amerika Serikat kurang
atau bahkan tidak berperanan dalam administrasi negara yang berpengaruh adalah
perhimpunan atau asosiasi. Dalam masyarakat tradisional, asosiasi belum
berkembang dan berperanan, sehingga keluargalah yang berperanan, baik dibidang
politik, ekonomi, dan juga dalam administrasi negara.
b) Pengaruh perhimpunan terhadap admnistrasi
negara
Pengaruh
perhimpunan terdahap administrasi negara demikian kuatnya, sehingga
administrasi negara tersebut bersifat assosiasional. Sifat asosiasi dari
administrasi negara itu akan pararel dengan sifat assosiasional admnistrasi
niaga. Perlu dikemukakan disini adanya pengaruh praktis dari asosiasi terhadap
admnistrasi negara. Suatu asosiasi dapat berkembang luas, mempunyai anggota
yang berjuta-juta dan wilayah operasi yang meliputi wilayah negara. Asosiasi
yang dibentuk ini kadang-kadang dianggap sebagai penyokong (supporter) dan media untuk menyampaikan
suatu maksud rencana pemerintah kepada para anggota. Apabila suatu departemen
dan jawatan/dinas-dinas yang memiliki langganan masing-masing, dan ada di dalam
lingkungannya dapat memberikan pelayanan (service)
kepada para langganannya yang berasosiasi, ia dapat mengharapkan dukungan
misalnya dengan jalan penambahan anggaran belanja melalui wakil-wakil rakyat.
Kita bandingkan keadaan ini dengan keadaan di
Soviet Uni. Di Bawah sistem satu partai seperti disana tampaknya asosiasi tidak
atau mempunyai peranan, tetapi asosiasi berfungsi sebagai penyalur dari
keinginan-keinginan partai dan pemerintah kepada rakyat (jadi dari atas
kebawah). Kalau di Amerika Serikat asosiasi berfungsi menyalurkan
keinginan-keinginan dari rakyat kepada pemerintah, dan sebaliknya membantu
pemerintah melaksanakan program-programnya. Jadi, menggunakan dua saluran,
sedang di Uni Soviet (negara itu sekarang tinggal nama) hanya menggunakan
saluran tunggal, hal itu disebabkan oleh sistem politiknya yang bersifat
otoriter. Kita bandingkan dengan model negara-negara Asia seperti Jepang.
Jepang keluar dari kehancuran perang dunia ke II, tetapi saat ini Jepang No. 2
terkaya di dunia. Pola hidup sehat mewarnai sikap bangsa Jepang.
Agama/Shinto-ism membawa perilaku: long-life
worker, loyal pada perusahaan sampai mati (tidak berpindah-pindah mencari
gaji yang lebih tinggi), menghargai senioritas dan budaya musyawarah.
c) Struktur Klas Sosial di Amerika Sosial.[5]
Yang dimaksud klas sosial dalam tulisan ini
ialah sekelompok orang-orang dalam suatu masyarakat yang memilki ciri yang
sama, dan ciri-ciri mana dianggap oleh anggota masyarakat lainnya mempunyai
makna tertentu. Ciri-ciri tersebut misalnya kekuasaan, kekayaan, penghargaan,
pendidikan, keahlian dan sebagainya. Struktur klas di Amerika Serikat, tersusun
secara vertikal: upper class, the middle
the lower class dan secara horizontal:
the elite, the elect, te eminent. Orang yang banyak menguasai ciri-ciri
tersebut akan berada ditingkatan yang paling bawah. Banyaknya tingkatan dalan
sistem klas berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan yang lain, tetapi
pada umumnya dikenal adanya upperclass (klas
atas), intermadiate (klas menengah)
dan lower class (klas bawah).
Salah satu cara untuk membedakan sistem klas
yang satu dengan yang lain ialah dengan melihat/mengukur tingkat mobilitas
antara klas. Yang dimaksud dengan tingkat mobilitas ialah mudah tidaknya
perpindahan antar klas. Cara lain untuk membedakan sistem klas ialah dengan
menyelidiki ciri apa dan ukuran apa yang menetukkan klas itu. Ukuran itu
mungkin bagi masyarakat yang satu kekuasaan, tetapi bagi masyarakat yang lain
kekayaan, dan bagi masyarakat yang lain lagi keturunan.
Berikut ini akan diuraikan cara membedakan
sistem klas dengan mengukur tingkat mobilitas dan deferensiasi
ciri-ciri/nilai-nilai klas.
(1) Tingkat mobilitas (sistem klas tertutup dan
terbuka)
Apabila seseorang tidak mudah atau tidak
mungkin berpindah klas, sehingga seumur hidupnya ia harus tinggal dalam klas
tempat ia dilahirkan, dalam hal ini kita mendapatkan sistem tertutup. Suatu
sistem kasta yang tradisional misalnya, dapat dianggap sebagai sistem klas yang
tertutup. Sebaliknya apabila seseorang dengan mudah bisa dari klas yang satu
dengan klas yang lain, kita mendapatkan klas sitem yang terbuka. Barangkali
dalam kenyataanya, tidak sati sistem klaspun yang tertutup atau terbuka
sepenuhnya. Yang ada hanya diantara keduanya dan inilah sebenarnya yang kita
masud dengan tingkat mobilitas. Semakin mobil
semakin terbuka sistem klas dan semakin inmobil
semakin tertutup sistem klas itu.
Secara umum kita dapat menyatakan bahwa
sistem klas di Amerika relatif adalah terbuka atau mobil sekalipun dalam praktik terdapat rintangan-rintangan untuk
berpindah dari klas yang satu ke klas yang lain baik disebabkan karena ras,
agama atau faktor-faktor yang lainnya lagi. Administrasi negara diperpengaruh
oleh sistem klas. Ciri yang pokok daripada birokrasi di Amerika Serikat iaah
adanya pengaruh daripada birokrasi di Amerika Serikat ialah adanya pengaruh
dari sistem klas yang terbuka. Jabatan-jabatan ditingkat atas dari birokrasi
terbuka bagi setiap orang yang memenuhi syarat-syarat, dengan tiada mengingat
betapa rendahnya jabatan yang dipangkunya sewaktu itu memasuki sesuatu dinas.
Jadi, disana tidak berlaku sistem pengangkatan pegawai di tingkat yang lebih
rendah secara otomatis untuk mengisi lowongan jabatan di tingkat yang lebih
tinggi, kalau ada pengangkatan-pengangkatan yang sedemikian itu harus melalui
ujian-ujian yang sifatnya kompetitif.
Selanjutnya apabila sistem klas yang terbuka
ini dipakai untuk menjelaskan rekruitmen
dan promotion dalam administrasi
negara (i.c administrasi-kepegawaian), kita akan dapat memahami mengapa
seseoran partikelir dapat memasuki dinas pemerintahan dalam segala tingkatan
jabatan dan bersaingan dengan orang-orang yang sudah ada dalam dinas tertentu
sejak lama. Apabila seseorang beranggapan bahwa ia akan memperoleh posisi yang
lebih baik di dalam dinas ataupun dilingungan swasta ia bebas untuk pindah.
Perpindahan dari tingkat yng lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi di dalam
birokrasi, perpindahan dari pemerintahan ke dinas partikelir sangat mudah. Hal
ini, adalah merupakan pengaruh dari sistem klas yang di Amerika Serikat relatif
terbuka dan mobli. Administrasi
kepegawaian di sana menganut sistem karier terbuka (open cereer system).
Sementara itu perlu dikemukakan bahwa sistem
karier itu terbuka itu kecuali pengaruh sistem klas, juga disebabkan karena
tingkat perkembangan negara itu. Amerika terkenal sebagai industri dan
tergolong negera yang sangat maju dimana tugas pemerintah sangat kompleks dan
sangat teknis. Tugas-tugas yang demikian perlu dilaksanakan oleh
pegawai-pegawai yang memenuhi syarat perlu diberikan kesempatan kepada siapapun
untuk mencoba menempati jabatan-jabatan tadi sehingga sistemnya harus terbuka.
Kalau dipakai sistem tertutup dalam arti hanya goongan tertentu saja yang dapat
menduduki jabatan teknis tadi, tenaga yang memenuhi syarat tidak akan diperoleh
dalam jumlah yang cukup. Dengan sistem terbuka diharapkan dapat diperoleh
pegawai dengan berbagai macam keahlian. Dalam praktik, metode ujian yang
dilakukan pemerintah untuk memilih pegawai dapat diikuti oleh puhak swasta
pula. Sehingga seringkali pegawai-pegawai yang mental dan pisiknya cocok untuk
pemerintahan, cocok pula untuk perusahaan-perusahaan swasta dan demikian pula
sebaliknya. Oleh karena itu, perpindahan dari dinas pemerintahan ke swasta dan
sebaliknya sangat mudah.
(2) Deferensiasi cirri-ciri
(nilai)
Dalam masysarakat feudal, klas
atas (upper class) merupakan orang yang terpandang (the elect). Mereka memonoppli
semua cir-ciri (nilai) kekuasaan, kekayaan, kehormatan, dan sebagainya. Kita
mengenal masyarakat aristokrasi yang merupakan perwujudan terkuasanya semua
nilai-nilai tadi dalam satu kelompok. Dillingkungan masyarakat Amerika Serikat
dan masyarakat Barat pada umumnya sampai batas-batas tertentu terdapat
diferensiasi (pemisahan)diantara ciri-ciri (nilai-nilai) tadi sehingga
terbentuk dalam klas atas itu kelompok elit (penguasa) disamping kelompok lain
yang utama yaitu the eminent. Utama
karena cirri-ciri (nilai) kekayaan, karena nilai pendidikan, karena
prestise. Aka tetapi, pemisahan demikian jangan diartikan golongan elite itu
tidak menikmati nilai yang lain. Golongan elit juga mempunyai nilai yang lain
walaupun tidak sebesar yang ada pada the eminent.
Demikian juga golongan the eminent jangan ditafsirkan tidak mempunyai kekuasaan; kekuasaan ada tetapi
tidak sebesar kekuasaan yang ada pada the elite. Pembagian di dalam klas atas
tersebut mempunyai pengaruh terhadap perilaku administrasi dan selanjutnya
dapat mempengaruhi pelajaran hidum seseorang. Orang-orang yang mencapai
popularitas mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dengan elite dan golongan
klas atas lainnya. Pengaruh terhadap administrasi Negara yaitu struktur
administrasi Negara dipolakan sesuai
dengan struktur klas. Spesialisasi teknis tadi parallel dengan
diferensiasi pada klas atas.
Apa yang diuraikan diatas dapat
disimpulkan bahwa struktur administrasi ngeara di Amerika Serikat cermin dari
pada adanya diferensiasi dari klas atas yang terdiri dari elite dan the
eminent. Demikian juga mobilitas administrasi Negara merupakan cermin mobilitas
klas.
Pengaruh
administrasi Negara terhadap struktur dan system klas
Jabatan-jabatan yang terbuka
bagi siapa saja berarti menjamin kelangsungan perpindahan dari satu jabatan ke
jabatan lain, dari satu tingkat ke yang tingkat yang lain, bahkan dari swasta
ke dinas pemerintahan dan sebaliknya. Sehingga keadaan demikian menjamin
kelangsungan system klas terbuka (open class system ). Dengan demikian,
mobilitas dalam administrasi Negara tinggi, baik vertical maupun horizontal.
Pegawai-pegawai pemerintah yang merasa tidak mungkin mengembangkan karier dalam
dinas pemerintah dapat keluar dan menggabungkan diri ke swasta. Selain itu
program-program pemerintah sering menunjang eksistensi system klas yang
terbuka. Misalnya, program pendidikan umum
yang berusahan menghapuskan deskriminasi/segregasi warna kulit yang
dinyatakan bahwa sekolah-sekolah umum harus menerima siapa saja tanpa melihat
warna kulit. Pengaruh terhadap deferensiasi nilai atua struktur klas yaitu
kekuasaan yang ada pada administrasi Negara, administrasi Negara dapat membantu
para warga Negara yang mempunyai kemampuan untuk mencapai tingkat yang
setinggi-tingginya dalam dalam lapisan masyarakat.
Administrasi Negara dengan kekuasaanya dapat mempertahankan lembaga
pasaran bebas, dengan ekonomi bebas terdebut dimungkinkan seorang pengusaha
(businessman) bebas mencari keuntungan sebesar-besarnya sehingga pada suatu
saat menerobos lapisan-lapisan menjadi klas atas, masuk dalam golongan eminent.
Seorang professor dengan menggunakan kebebeasan mimbar (academic freedom),
dengan tidak diganggu oleh kewenangan-kewenangan administrasi negar, dapat
mencapai puncak di bidang akademis. Seorang wartawan dengan kebebasan pers
(freedom of the press) ada kemungkinan masuk klas atas. Memang soal kebebasan
seperti diatas sebetulnya sesuatu yang terletak di bidang politik; sampai brapa
jauh kebebasan ekonomi dan sampai berapa kebebasan mimbar itu, dan sebagainya
diperbolehkan dalam suatu masyarakat adalah merupakan persoalan politik.
Dalam Negara yang menganut komunisme, administrasi Negara tidak memberi
kemungkinan pengusaha untuk menjadi orang tidak member kemungkinan pengusaha
untuk menjadi orang kaya sehingga sukar masuk ke klas atas melalui kekayaan.
Contoh lain: dalam hal kebebasan pers dibatasi, dan dalam administrasi Negara
tidak menunjang, sehingga tidak ada wartawan yang menonjol. Pandangan pengaruh
stuktur klas tadi terhadap teori administrasi Negara secara akademis, yaitu
keadaan struktur klas yang demikian membawa pengaruh terutama dibidang teori
dan studi administrasi Negara dalam konstelasi seperti ini hanya dapat
dipelajari sebagai teknik dan profesi. Jadi ilmu administrasi Negara dianggap
sebagai suatu yang memberikan kecakapan-kecakapan teknis belaka kepada para
mahasiswanya. Para administrator sering dipandang sebagai spesialis teknis yang
seharusnya dia itu sebagai seorang generalis. Sebagai spesialis teknis harus
memutuskan perhatian pada implementasi keputusan-keputusan dan bukan pada
pembuatan keputusan-keputusan. Memusatkan bagaimana melaksanakan kebijakan
secara efisien dan bukan bagaimana memerintah. Ini tidak sesuai dengan konsepsi
administrator sebagai generalis. Administrator sebenarnya melaksanakan fungsi
administrasi : POSDCORE (pllaning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, budgeting). Di Amerika Serikat ada konsepsi
administrator melaksanakan apa yang dibuat oleh the ruller melalui sekelompok
pejabar yang disebut ekcekutif klas dari executive klas inilah kemudian
pekerjaan-pekerjaan diturunkan kepada administrator klas. Di Inggris yang
dimaksud dengan “ the administrator klas” justru yang menetukan polisi serta
keputusan-keputusan. Kemudian keputusan-keputusan tersebut dilaksanakan oleh “
eksekutif. Jadi, terbalik dnegan apa yang ada di Amerika Serikat).
B.
Dasar-dasar Ekonomi[6]
Ciri yang nyata yang memberikan kesan kepada
kita tentang kehidupan ekonomi bangsa angkatan prodktivitas di sana yang begitu
tinggi tidak lain disebabkan karena pengaturan institsional yang demikan rapi
yang mendorong sseseorang untuk bekerja sedemikian rupa dan institusional ini
disenangi orang teristimewa untuk memepertahankan sistem pembentukan harga
pasar. Menurut sistem ini orang-orang bebas untuk mengajukan penawaran dan
permintaan di pasar baik terhadap barang-barang konsumsi maupun alat-alat
produksi.
Pengaruh dari sistem pasar terhadap kehidupan
sosial Amerka Serikat demikian kuatnya, sehingga kadang-kadang meninggalkan
nilai-nilai sosial dan mempertimbangkan segala sesuatu sebagai “Commodities’
barang Dagangan yang dapat diperjual belikan dipasar. Jadi tanah, tenaga
manusia, ruang dan waktu dipandang sebagai sesuatu yang dapat diperjual belikan
dalam pasar. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa ssunan perkonomian didasarkan
atas liberalime yang menghendaki kebebasan dalam segala lapangan. Dalam sistem
ekonomi liberal (bebas) jasa dan balas jasa, prestasi dana kontra prestasi
selalu dipertimbangkan satu-persatu dengan menggunakan harga-harga. Pembentukan
harga-harga (di pasar) merupakan pusat yang menguasai proses ekonomi
seluruhnya, dan pasar dianggap sebagai institusi yang menentukan. Orientasi
pasar ini berpengaruh terhadap administrasi negara baik langsung maupun tidak
langsung.
a) Pengaruh Langsung
(1) Konsep Commodity
Karena tenaga kerja dianggap sebagai commodities (barang dagangan), harganya
akan berupa gaji atau upah. Tidak hanya para pekerja pabrik, atau buruh swasta,
tetapi juga pegawai-pegawai pemerintah mulai dari kepala biro samapi ke pesuruh
dianggap pihak-pihak yang menjual tenaganya belaka. Kalau kita bawa ke dalam
konsep ekonomis dan khususnya ke dalam pasar, barang dagangan yang berupa
tenaga kerja ini akan mempunyai harga yang sama, jika ditimbang-timbang
sekiranya nilai tenaga kerja itu sama. Atas dasar ini, kerja seseorang untuk
kepala kantor adalah barang dagangan yang tersedia untuk dijual, dan jumlah
gaji yang dibayarkan adalah merupakan harganya. Sekarang didalam administrasi
negara (dalam hal ini administrasi kepegawaian) terdapat norma “equal pay for equal work” artinya “gaji
yang sama untuk pekerjaan yang sama “.
Bahwa landasan dasar dari admnistrasi
kepegawaian berorientasi kepada sistem pasar, yaitu barang yang menpunyai nilai
sama akan mempunyai harga sama. Mmeskipun norma “equal pay for equal work” tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya,
karena faktor politis, sosial dan kemanusiaan perlu dipertimbangkan, tetapi
dalam praktik admnistrasi negara sangat berpegang teguh pada norma tersebut.
(2) Konsep kebebasan memilih
Dipasar
setiap orang bebas untuk menerima atau menolak barang-barang ditawarkan untuk
dijual demikian pula dapat membeli sesatu barang di toko A hari ini dan membeli
di toko B besok pagi. Tiada seorang pun akan merasa kecewa apabila si pembeli
berpindah-pindah toko untuk mencari barang yang lebih baik dengan harga yang
lebih rendah. Tinjauan yang sama kita alihkan kepada administrasi negara (dalam
hal ini administrasi kepegawaian). Seorang pegawai menjual jasa-jasanya untuk
mendapatkan pembayaran yang terbaik. Apabila ia ingin dapat mencari posisi yang
lebi baik maka ia akan pindah ke lain jawatan atau dinas. Juga sebaiknya
apabila kepala jawatan/dinas menganggap bahwa seorang pegawai tidak diperlukan
lagi, atau hasil kerja seorang pegawai tiada memadai lagi dengan gaji yang
dibayarkan tiap-tiap bulan, maka ia dapat memberhentikan pegawai tersebut.
Konsep
demikian ini berarti dehumanisasi hubungan kerja, dan pada prinsifnya diterima
didalam admnistrasi negara. Setiap jawatan (dinas) pemerinah dengan melalui
ujian-ujian, berusaha mendapatkan tenaga-tenaga yang terbaik untuk mengisi
setiap posisi yang ada, tanpa menghiraukan latar belakang sosial, keluarga,
agama, dan rasial. Posisi tidak dianggap sebagai atribut dari seorang pejabat,
seperti status dan hak dimana si pejabat dapat menuntunya, melainkan sebagai
seperangkat tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan.
Sekira
seorang pegawai gagal melaksanakan tugas-tugas secara memuaskan, pegawai
tersebut harus diberhentikan atau sekiranya anggaran belanja dikurangi, anggota
staf akan dipensiun. Juga asas yang demikian ini dalam praktik mengalami
perubahan, konsep loyalitas kepada dinas, mengurangi jumlah kepindahan pegawai
ke lain dinas; konsep masa jabatan, perlindungan dan profesionalisme mengurangi
jumlah pemberhentian pegawai-pegawai dari suatu dinas pemerintahan. Tetapi
bagaimanapun juga prinsip pasar terbuka telah berpengaruh telah kuatnya
terhadap admnistrasi negara, dengan melaksanakan prinsif “the best man for the job” dan sistem karierya relatif terbuka.
(3) Konsep kebebasan kontrak
Di pasar orang bebas untuk mengakibatkan diri
pada kontrak untuk membeli atau menjual barang-barang dann jasa-jasa menurut
syarat-syarat yang disetujui. Kontrak sedemikian itu mungkin memuat
ketentuan-ketentuan tentang jangka waktu berlakunya, dan berakhirnya apabila
syarat tidak dipenuhi. Dasar-dasar kontrak ini diperlukan juga bagi hubungan
kerja antara pegawai dan jawatan/dinas tempat ia bekerja. Hanya dalam dinas
militer, sifat kontrak dan hubungan kerja kurang tampak, terlebih pada masa
perang.
Prinsip-prinsip pasar ditetapkan juga dalam
admnistrasi keuangan seperti dalam admnistrasi kepegawaian dengan
perubahan-perubahan. Perpajakan misalnya, dihubungkan dengan biaya bagi
dinas-dinas (jasa-jasa) yang disediakan oleh administrasi negara; pajak bensin
untuk biaya pembangunan jalan-jalan dan sebagainya. Dalam penganggaran
belanjaan (budgeting), sistem pasar
mempunyai pengaruh yang sangat kuat sekali dengan adanya performance budgeting (penganggaran belanjaan yang berlandasan atas
program kerja). Disini biaya tiap unit dari sesuatu hasil diperhitungkan dengan
baik-baik kemudian anggaran dari suatu dinas
didasarkan atas biaya tiap unit kali unit yang dihasilkan. Misalnya,
anggaran belanja untuk suatu universitas didasarkan atas biaya tiap mahasiswa
kali jumlah mahasiswa yang terdaftar, atau anggaran belanja dari suatu RSU
didasarkan atas biaya tiap tempat tidur kali kapasitas sepenuhnya. Pendek kata
semua aspek-aspek administrasi negara di Amerika Serikat dipengaruhi oleh
orientasi pasar. Perencanaan, komunikasi, hubungan masyarakat, manajemen,
organisasi staf dan lini didalan setiap organisasi admnistrasi dianalogikan
sebagai pasar, tempat masing-masing pihak berusaha mencapai hasil yang maksimal
dalam rangka pelaksanaan kebijakan publik dengan jalan menggunakan alat-alat
yang terbatas secara efisien.
b) Pengaruh tidak langsung
Seperti telah dikatakan oleh orang-orang di pasar bebas mengadakan kontrak dan
menetukan syarat-syarat. Apabila pasar itu sifatnya masih sederhana, dan belum meluas,
orang dapat bertemu muka satu sama lain dimeja untuk merundingkan
syarat-syaratnya. Akan tetapi apabila pasar itu sudah sangat kompleks dan
meluas meliputi seluruh wilayah negara, jarang sekali penjual dan pembeli tatap
muka. Dalam hal demikian dipergunakan perantara, pesanan dilakukan melalui pos,
pembayaran dilakukan dengan cek yang ditukar dibank-bank, pembelian saham-saham
dan sebagainya. Kesemuanya itu memerlukan peraturan-peraturan, memerlukan
adanya dinas-dinas beserta tenaga-tenaga yang ahli dalam lapangannya
masing-masing. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa meluasnya pasar makin banyak
diperlukan peraturan dan dibentuk badan-badan administratif untuk mengatur
pertukaran.
Badan-badan administratif memerlukan anggaran
belanja dan oleh karena itu harus ada sejumlah uang yang tersedia di
perbendaharaan Negara. Orang-orang yang bekerja dalam jawatan-jawatan /dinas
pemerintahan perlu mendapat latihan dan endidikan yang cukup, agar menunaikan
tugasnya dengan sebaik-baiknya. Mereka perlu digaji cukup, untuk mengikat
kesetiaan mereka. Jelaslah bagi kita bahwa ekonomi tidak dapat berkembang tanpa
adanya sistem admnistrasi negara dan
sebaliknya sistem itu sensiri dengan banyak hal ditentukan oleh syarat-syarat
ekonomis. Ekonomi di Amerika berkembang ke arah tingkat produktivitas yang
tinggi berkat adanya sistem administrasi negara yang baik, tetapi sebaliknya
sistem administrasi yang baik itu berkat dukungan produktivitas ekonomi yang
tinggi. Oleh karena itu, kita dapat memahami bahwa negara-negara yang lebih
miskin ternyata kurang baik sistem administrasinya dan berdasarkan kenyataan
hal itu disebabkan karena sulitnya menciptakan produktivitas ekonomis.
Dengan kebijakan-kebijakan administrasi
negara yang tepat, yang dilaksanakan oleh para admnistrator yang mampu, jujur,
dan besih, baik di bidang perpajakan, keuangan, perbakan, maupun di bidang
perdagangan (ekspor dan impor) dapat mendorong peningkatan produtivitas dan
perluasan pasar, menjamin keuntungan yang layak, merangsang para pengusaha dan
kesemuannya itu akhirnya mendorong pertubuhan ekonomi.
Ekonomi Amerika Serikat mengalami
perkembangan sebagai akibat teknologi pisik maupun teknologi sosial. Yang
bersangkut dengan teknologi pisik misalnya pesawat terbang, automobil,
alat-alat pertanian, mesin-mesin industri, dan sebagainya telah mendorong
perkembangan ekonomi[7]
yang mempunyai dampak terhadap sistem administrasi negara. Federal Aviation Agency (suatu Badan Federal) diciptakan untuk
mengatur jalur penerbangan dan lalu lintas udara, Civil Aeronautics Board, satu dewan yang diadakan untuk mengatur
industri penerbangan komersial, badan-badan pemerintah telah banyak diciptkan
untuk memelihara jalan raya, mengatur lisensi penggunaan aotumobil.
National Food Commission on Food Marketing dibentuk untuk petani dalam pemasaran
hasil-hasil pertaniannya berhubung meningkatnya hasil produksi dengan digunakan
alat-alat pertanian modern dan sebagainya. Yang bersangkutan dengan teknologi
sosial misalnya organisasi perusahaan besar (coorporation) yang mendorong perkembangan ekonomi. Dengan
organisasi perusahaan yang efisien, dengan berbagai bentuk perusahaan,
dimungkinkan pertumbuhan, dan perkembangan ekonomi, hal mana memungkinkan
pemerintah/administrasi negara menghimpun dana yang lebih besar guna membiayai
operasi-operasinya; membayar gaji yang memadai, membeli alat perlengkapan yang mutakhir dan sebagainya.[8]
Ekonomi yang semakin berkembang dengan titik berat kegiatan pada industri,
perdagangan dan jasa-jasa, memerlukan pengetahuan dan campur tangan admnistrasi
negara. Campur tangan tersebut antara lain berupa pengawasan proses industri
untuk keselamatan para pekerja/pegawai, dengan didirikannya inspeksi
perburuhan; perlindungan konsumen dengan mengawasi dan menjamin mutu hasil
prosuksi dan jasa-jasa.
Sistem Perekonomian
Secara
umum Amerika Serikat dianggap sebagai negara paling maju didunia di samping
paling kaya. Dengan pendudukannya 5% dari jumlah dunia, Amerika Serikat
memiliki gross national product (GNP) sebesar u$ 9.255 triliyun, jumlah yang
sama dengan seperempat gross global product yang diterima dunia tiap tahun.
Dalam banyak hal Amerika Serikat berada pada
rangking no.1 di dunia, antara lain:
1. Bidang produksi pangan;
2. Bidang tekhnologi;
3. Bidang ekonomi;
4. Bidang persenjataan nuklir
Selama
berpuluh-puluh tahun mata uangnya menjadi tolak ukur atau standar mata uang
dunia, pertanda stabil dan kuatnya mata uang dolar itu. Amerika Serikat adalah
negara super multirasial, dihuninoleh semua ras dan dari aneka ragam manusia
dari semua ragam manusia di dunia.
Sistem
politik sangat terkenal demokrasi dengan asas benar-benar luber (langsung ,
umum, bebs, dan rahasia) banyak negara yang menjadikan Amerika Serikat sebagai
tolak ukur dan standar bagi kehidupan kenagaraan yang ideal. Namun sejak
beberapa tahun belakangan Amerika Serikat banyak tertinggal khususnya dalam
manufaktur, barang-barang konsumsi. Di bidang politik internasional AS menjadi
sangat congkak dalam menangani berbagai isu internasional khususnya sela perang
dingin usai.
Dengan
gampang mereka menuduh Irak memiliki persenjataan nuklir, tetapi kemudian
setelah diluluhlantakan, Aerika Serikat hanya dengan gampang minta maaf
mengatakan bahwa memang tidak ada persenjataan nuklir, sedangkan maksud
utamanya, adalah untuk menguasai perekonomian Irak terutama dalam perladangan
minyak dan gas bumi.
Amerika
Serikat juga sangat aktif memperhatikan pergolakan politk dunia tetapi sudah
barang tentu dengan memperhatikan perekonomian masing-masing negara agar mereka
dapat berpartisipasi dalam ekpansi dagangnya. Dengan demikian demokrasi politik
dibarengi dengan demokrasi ekonomi termasuk perdagangan film bernuansa
kemanusiaan dan seks bebas.[9]
C.
Jaringan
Komunikasi
Dalam membahas mempelajari
jaringan-jaringan komunikasi dalam suatu masyarakat dan kemudian melihat
ataupun menelaah pengaruhnya terhadap administrasi Negara,
perlu kita memperhatikan beberapa hal yang penting sehubungan dengan proses
komunikasi itu. Yaitu meliputi:
a. Hal yang pertama ialah
bahasa (pentingnya bahasa persatuan)
Kita memeperhatikan soal bahasa
ini oleh karena komunikasi itu pada hakikatnya merupakan suatu proses
penyampaian maksud/ berita dari suatu sumber informasi kepada pihak lain.
Penyampaian maksud/b berita/ informasi lazimnya mempergunakan suatu alat yang
namanya bahasa.
Dalam hal ini kita menjumpai
adanya sesuatu masyarakat yang beruntung karena memiliki common language atau
memiliki bahasa kesatuan (bahasa bersama). Dengan adanya bahasa kesatuan ini
komunikasi dapat berlangsung ke seluruh masyarakat, kesluruh wilayah Negara
tanpa mengalami kesulitan-kesulitan ataupun tanpa menimbulkan salah pengertian.
Sekalipun penting peranan bahasa persatuan bagi komunikasi, tetapi banyak orang
tidak menyadari hal tersebut seperti misalnya masyarakat Amerika pada umumnya, mereka kurang menyadari
pentingnya bahasa bersama dalalm hal ini bahasa inggris yang sudah meresap
dikalangan mereka. Mereka baru menyadari pentingnya bahasa itu, setelah
menjumpai suatu masyarakat dimana masyarakat itu memiliki bahasa yang
bermascam-macam itu (dalam bahasa asingnya disebut: Poly lingual society),
biasanya menjumpai kesulitan-keuslitan dalam hal komunikasi dan lebih lanjut di
dalam mempergunakan bahasa dalam administrasi Negara, sering terjadi masyarakat
diharuskan menerima bahasa resmi yang sebenarnya bukan bahasa ibu (Native
Language).
Kita dapat menemukan contoh
tentang poly lingual society,seperti India misalnya ada kesulitan mengenai
bahas, dan dalam menetukan bahasa resmi sering mengakibatkan
ketegangan-ketegangan social. Setelah mengetahui kesulitan dalam menggunakan bahasa,
bangas Amerika bersyukur karena mereka mempunyai bahasa yang mnatap yaitu
bahasa Inggris dan mereka menyadari bahwa mereka mempunyai keuntungan apabila
dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Memang ada kelompok-kelompok masyarakt
tertentu dimana mereka mempunyai bahasa sendiri-sendiri atau dialek
sendiri-sendiri, tetapi dalam administrasi Negara mereka menggunakan bahasa
Inggris. Pararel dengan itu di Indonesia sendiri kiranya kita harus menyadari
pentignnya bahasa bersama.
Dalam hubungan ini perlu dicatat
bahwa Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928 telah merupakan tonggaksejarah
penting, karena telah diterimanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,
namun perlu diperhatikan apa yang
penulis konstatir pada halaman sebelumnya. Bahwa sebagai rakyat umumnya di
daerah-daerah pedesaan yan gterpencil belum mampu memahaminya dengan baik.
Bahwa dengan bahasa Indonesia kita memberoleh keuntungan dapat melakukan
komunikasi antar suku bangsa, dan sebagainya. Memang di negar kita banyak
bahasa setempat, tetapi dalam komunikasi resmi dan dalam hal hubungan dengan
administrasi Negara kita memahami bahasa bersama itu.
b. Hal yang kedua adalah melek
huruf (literacy)
Kita mengetahui bahwa bahasa tadi
ada yang disampaikam dengan suara dan ada pulang disamopaikam dengan tulisan.
Agar orang yang dapat menangkap maksud daripada isi komunikasi yang dinyatakan
secara tertulis, diperlukan masyarakat yang melek huruf atau dapat membaca.
Factor melek huruf itu kadang-kadang dilupakan orang dan tidak disadari
pentingnya dalam komunikasi, tidak disadari pentingnya pengaruh melek haruf itu
bagi administrasi Negara. Masyarakat Amerika dan masyarakat Barat pada umumnya
tidak begitu memperhatikan factor melek huruf ini dalam rangka komunikasi dan
administrasi Negara oleh karena melek huruf itu sudah merupakan satu hal yang
biasa, merupakan keadaan yang lazim dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan dimana
masyarakat dapat membaca dan menulis adalah suatu hal yang biasa seperti halnya
bernafas, tetapi pentingnya melek huruf ini terlihat apabila mereka dating di
Negara-negara yang penduduknya sebagian besar buta huruf atau buta aksara
(illiteracy). Masyarakat yang buta huruf komunikasinya danagat terbatas, hanya
dapat dilakukan dengan lisan. Hal yang demikian itu mempengaruhi dalam proses
administrasi Negara.
Menyadari hal yang demikian ini
kita dapat memahami mengapa para pendiri bangsa berusaha dan bertekad
memberantas buta huruf, maksudnya supaya kita mudah mengadakan komunikasi dan
dengan demikian pengetahuan dapat bertambah
dan mudah untuk mencapai
kemajuan-kemajuan.[10] Dihubungakan dengan
ekologi administrasi Negara ialah apabila menghadapi penduduk buta huruf
berarti menghadapi kesilitan-kesulitan oleh karena komunikasi harus dilakukan
dengan lisan dan untuk itu diperlukan
alat yang sesuai misalnya telepon, radio, televise, fax, telex, email,
internet dan sebagainya.
Tersedianya alat-alat komunikasi
secara cukup dan keadaan (kondisi) yang baik misalnya televon, telegraf,
teleks, fax, e-mail, internet, radio, tv, dan sebagainya. Akan membantu
kelancaran komunikasi dan mempermudah komunikasi. Dengan alat komunikasi,
masyarakat dapat mengikuti segala peristiwa yang terjadi diseluruh wilayah
Negara bahkan lebih luas lagi. Akibat sampingannya ialah bahwa kelancaran
komunikasi ini penting dalam penyaringan atau pembentukan pendapat umum.
Masih dalam hubungan administrasi
Negara, program pemerintahan dapat disampaikan kepada seluruh masyarakat
melalui proses komunikasi dan ini diperlancar dengan adanya bahasa nasional,
penduduk yang melek huruf dan alat komunikasi yang sempurna ; program
pemerintah tersebut disampaikan kepada masyarakat, kemudian masyarakat
menyampaikan pendapatnya kepada pemerintah mengenai program tersebut. Lebih
lanjut masyarakat dapat menyampaikan harapan-harapannya kepada pemerintah dalam
arti apa yang harus dilakukan oleh pemerintah, hal-hal apa yang dikerjakan
pemerintah yang tidak disenangi oleh umum.
Dengan uraian singkat ini kita
dapat menggambarkan bahwa factor komunikasi mempunyai pengaruh terhadap
administrasi Negara yaitu bahwa melalui komunikasi dapat disampaikan
saran-saran / kritik atau support dari masyarakat terhadap proses dari pada
administrasi Negara dan prilaku (behaviour) dari pada aparatur pemerintah. Akan
tetapi sebaliknya fungsi pemerintah yang menyangkut pemberantasan buta huruf,
pembinaan bahasa nasional dan penyediaan alat-alat komunikasi, pada hakikatnya
merupakan komunikasi tersebut.
c. Mobilisasi dan assimilasi
Dalam mempelajari cirri-ciri
masyarakat tertentu hubungan dengan keadaan komunikasi dan pengaruhnya terhadap
administrasi negara kita perlu menggunakan variabel-variabel: mobilisasi dan
assimilasi. Proff. Fred W. Riggs yang mengikuti carrel deutch dalam meninjau
komunikasi dan perahunya terhadap[11] administrasi Negara
menggunakan variable-variabel diatas. Dengan mobilisasi disini dimaksudkan
adalah tingkat sampai seberapa jauh
penduduk dapat melakukan komunikasi secara luas dan bebas dalm suatu Negara.
Dalam membicarakan mobilisi
factor-faktor melek huruf dan mass-media merupakan factor yang menentukan,
artinya kalau orang-orang atau penduduk melek huruf ditambah dengan mass- media
yang cukup maka merka semakin mobil dan sebalikya apabila penduduk tidak melek
huruf dan mass-medianya kurang, shingga tingkat mobilisasinya semakin rendah.
Kemudian gerakan urbanisasi yang terjadi dengan menggunakan alat-alat
pengangkutan yang baru juga memepengaruhi mobilisasi.
Masyarakat yang melek huruf
ditambah dengan tersedianya mass- media dan alat-alat trasnfortasi maka tingkat
mobilitas masyarakat tinggi sebaliknya masyarakat buta huruf, mass-medianya
keurang dan alat-alat trasnfortasi tidak ada maka mobilitas masyarakat rendah
sekali. Diukur dengan keadaan seperti ini maka masyarakta amerika adalah lebih
mobil (more mobilized) sedangkan masyarakat Indonesia mobilisasinya rendah
apabila dibandignkan dengan masyarakat amerika.
Pendapat Leekuan yew (pemiempin
yang berhasil membangu singapura dengan menggunakan demokrasi dan alat
komunikasi yang baik) bahwa multi partai menyulitkan. Tidak mudah memerintah
Negara sebesar Indonesia. Apalagi, system multi partai yang dapat menempatkan
mayoritas parlemen dikuasai partai yang tidak sama dengan partai asal presiden
menyulitkan pemerinah dalam melaksanakan kebijakannya. Kebijakan yang dibuat
bisa dipatahkan parlemen yang multi partai. Untuk mengamankan jalannya
pemerintahan SBY harus mengakomonasikan suara partai lain. System pemilihan di
Indonesia mirip dengan system pemilihan presiden Amerika Serikat dan Filiphina.
Selain wilayah yang luas dengan ribuan pulau rkyat Indonesia sudah dapat
menakses informasi seleluasa di Amerika Serikat. Roket Indonesia tidak bisa memiliki informasi tentang calon
presidennya selengkap rakyat Amerika Serikat yang bisa mengakses informasi
calon presidennya. Mengapa Leekuan yew sukses dan dipercaya rakyatnya, karena
melaksanakan apa yang dijanjikan pada saat kampanye menjadi kenyataan. Pemimpin
harus dapat merebut kepercayaan dari bawahan atau pengikutnya. Kepercayaan ini
dapat diraih jika pemimpin memiliki kemampuan meyakinkan pengikutnya bahwa
keputusan yang diambil pemimpinnya adalah langkah yang tepat. Tanpa ada
kepercayaan rakyat tidak dapat disebut pemimpinnya. Seseorang pemimpin harus
mampu berkomunikasi bahasa para pengikutnya.
Perumusan dialog pendapat
masyarakat dengan golongan pemerintah. Dengan asimilasi dimaksudkan sampai
seberapa jauh penduduk memiliki kesamaa symbol-simbol atau mitos, menidentikan
atua mempersamakan nilai-nilai dan tujuan mereka dengan nilai atau symbol dan
tujuan golongan elite (penguasa). Kemudian dalam hubungan ini bahasa merupakan
factor penggerak penting untuk asimilasi. Persoalanya yaitu tadi dikatakan
bahwa asimilasi menunjukan sampai berapa jau penduduk memiliki
kesamaan-kesamaan symbol-simbol yang sama dengan uraian diatas. Pesamaan dalam
mitos dan nilai-nilai/ tujuan-tujuan itu dapat dicapai apabila mereka itu
melakukan dialog dengan menggunakan bahasa yang sama,seperti misalnya penduduk
menghendaki bahwa pwndidikan hendaknya dianggap sebagai suatu hal yang tinggi
nilainya dan untuk itu tujuan pemerintah menganggap pendidikan tersebut tinggi
nilainya dan untuk itu perlu disediakan peralatan yang cukup tetap di lain
pihak pemerintah juga menganggap bahwa
soal pertahanan Negara penting. Kemudian terjadi dialog dan diadakanlah
perumusan mengenai hal ini dengan menyatakan, bahwa pendidikan penting, tetapi
keamanan dan pertahanan juga penting, tetapi keamanan dan perthanan juga
penting dan jangan daiabaikan, disini
terjadi assimilasi pendapat dari masyarakat dengan golongan yang memerintah
(elite).
Dibawah ini akan dijelaskan
mengenai hal-hal yang mendorong penduduk mempunyai pandangan yang sama tentang suatu hal.[12]
1. Proses mencapai consensus
Untuk sesuatu hal, diperlancar
aklau mereka berbicara dalam bahasa yang sama. Administrasi pemerintah yang
bagaiman yang paling efisien misalnya, dapta diadakan kemasan
pendapat/assimilasi apabiila terdapat kemasan bahasa (mass conservation).
2. Faktor yang lain ialah
keyakinan agama.
Kepercayaan agama juga sering
mempengaruhi proses asimilasi misalnya saja mengenai bunga atau rente. Kalau
masyarakatnya homogeny, bungaatau rente diperbolehkan, mudah dicapai
consensus-konsensus (assimilasi). Akan tetapi, kalu masyarakatnya heterogen,
akan sulit atau tidak cepat dicapai assimilasi. Sekali lagi masyarakat yang
kepercayaanya homogeny assimilasi dapat dpercepat.
3. Faktor selanjutnya yaitu
keyakinan politik.
Keyakinan politik juga
mempengaruhi assimilasi. Jika keyakinan politik jauh berbeda, sangat sulit
untuk mencapai assimilasi dan hal ini mempunyai pengaruh terhadap administrasi
Negara. Jika kita membandingkan dan melihat factor assimilasi ini, assimilasi
di Negara Amerika Serikat sudah sangat tinggi tingkatannya. Setelah diketahui
variabelny, kita dapat mengatakan bahwa ada masyarakat yang assimilasinya
rendah,atau kombinasi dari kedua-duanya. Dapat saja dijumpai masyarkatyang
assimilasinya rendah sedangkan mobilisasinya tinggi,. Sekalipun kita sudah
menyatakan bahwa sesuatu masyarakat itu mobilisasi dan assimilasinya tinggi
seperti Amerika, jangankan ditafsirkan secara mutlak, karena di Amerika pun ada
juga bahasa minoritas, ada agama minoritas sekalipun hal tersebut tidak
mempunyai arti jika dihubungkan dengan proses administrasi. Masyarakat yang
tinggi assimilainya, tetapi mobil
disebut masyarakat differentiated dan proses differensiasi yang demikian ini
banyak dijumpai di Negara yang sedang berkembang yang terdapat gerakan-gerakan
nasionalisme, seperti msialnya berdirinya Negara-negara tertentu terlepas
daripada ikatan Negara allin, tuntutan-tuntutan otonomi yang seluas-luasnya
sebagaimana yang berlaku sekarang di Indonesia (UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Sistem Pemerintah Daerah) dan sebagainya.
Itu semua menunjukan proses
differensisi, seperti meisalnya Bangladesh
(ilustrasi daripada nasinalisme Pakistan Timur). Demikian juga yang
terjadi di eks Negara adidaya dunia yaitu Uni Soviet Negara itu terpecah
pecah hampir melebihi sepuluh Negara
Yoglosavia tepecah menjadi tiga Negara atau lebih. Hal itu membuktikan bahwa
masyarakat Pakistan, Uni Soviet dan Yuglosavia pada waktu itu mungkin sudah
mobil tetapi belum terasimilasi.
Memahami hal yang demikian ini,
Indonesia sangat berkepentingan agar tercapai assimilai di mana tidak ada
perbedaan yang jauh antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lain dalam
hal cita0cita, symbol dan nilai-nilai. Dalam sebutan secara ilmiah masyarakat
yang memiliki tingkat mobilisasi dan assimilasi yan relative tinggi seperti
Amerika Serikat disebut masyarakat nasional atau National Community, dilawankan
dengan masyarakat yang tingkat meobilisasinya tinggi tetapi assimilasinya
rendah sisebut masyarakat plural atau plural community atau poly communal.
Plural aommonity harus dibedakan dengan pluralistic community itu harus dibedakan dengan pluralistic
community itu sama dengan National Community.[13]
d. Pengaruh masyarakat nasional terhadap
administrasi negara.
Tingkat asimilasi dan mobilisasi bukan hanya
berpengaruh pada masyarakat saja tetapi juga kepada administrasi negara.
Masyarakat Amerika atau masyarakat barat tergolong dalam masyarakat yang
tingkat asimilasi dan mobilisasinya tinggi. Keadaan yang demikian menyebabkan
masyarakat dapat melakukan komunikasi secara luas, dan berpindah dari tempat
kelain tempat secara aman, tetapi dimanpun mereka berada mmempunyai kesamaan
nilai-niai sehingga menyebabkan membentuk suatu identitas tersendiri dimana
perbedaan-perbedaan dapat teratasi. Misalnya orang-orang Amerika berada, dapat
mengkuti kejadian-kejadian dari pusat. Pemerintah secara cepat disebabkan
jaringan komunikasi yang sempurna. Dimanapun ereka berada mereka pada umumnnya menentang
komunisme, yang dianggap mengancam kebebasan untuk meningkatkan kemakuran. Jadi
di Amerika telah dijunjung tinggi kebebasan, hal ini berarti sudah terjadi
asimilasi antara value dan ideas.
Masyarakat yang mobilisasinya tinggi tetapi
asimilasinya rendah, ini yang disebut plural
community atau poly communal.
Mereka belum mempunyai kesamaan value
dan ideas. Hal yang demikian itu
mempengaruhi administrasi negara. Dalam pelaksanaan kepegawaian pada plural
community tersebut biasanya timbu rasa curiga diantara kelompok-kelompok
masyarakat. Keadaan yang demikian ini mempengaruhi juga administrasi negara.
Untuk mengatasinya perlu dilakukan pembinaan masyarakat agar menjadi masyarakat
yang terasimilasikan, sehingga dimana mereka berada, dalam suatu hal mereka
mempunyai suatu sikap yang sama.
Pluralistic community adalah suatu masyarakat dimana mobilisasi dan asimilasinya tinggi
tetapi dalam masyaraat itu terdapat asosiasi dan kelompok yang didasarkan pada
profesi-profesi atau fungsi-fungsi terteentu masyarakat yang demikian disebut national community adalah masyarakat
yang menasional.
Pengaruh national
community terhadap administrasi negara pertama-tama tampak dengan jelas
pada komunikasi antara rakyat dengan pegawai-pegawai pemerintah komunikasi
antara masyarakat atau penduduk dengan pemerintahannya atau dengan
pejabat-pejabat negara telah dipergunakan nilai-nilai sosial (social values) dan bahasa yang sama.
Penggunaan bahasa yang sama dan landasan nilai dan sosial yang sama antara
pemerintah dan masyarakat mempermudah tukar-menukaar gagasan, informasi,
terbentuk saling pengertian dn mempercepat saling percaya mempercayai.
Pertentangan-pertentangan jarang terjadi
karena yang dilaksanakan pemerintah berdasarkan pada undang-undang dan
peraturan, dan undang-undang serta peraturan tersebut disususn dengan
memperhatikan keinginan-keinginan dan harapan-harapan penduduk. Hal tersebut
dapat dipahami oleh pemerintah karena ada kesamaan nilai-nilai sosial yang disampaikan
mempergunakan bahasa yang sama untuk melandasi harapan-harapan dan
keinginan-keinginan itu antara pemerintah dan penduduk, sehingga tidak terjadi
salah pengertian tafsiran.
Dengan keadaan masyarakat seperti itu dimana
mobilisasi dan asimilasi tinggi, komunikasi dalam arti administrasi negara
dipermudah, sehingga jarang yang mungkin terjadi dalam komunikasi dapat
diatasi. Pemerintah menjadi sensitif dan lebih responsif terhadap
kecenderungan-kecenderungan dalam masyarakat. Misalnya suatu kebijakan daripada
administrasi negara mengenai pajak dalam rangka pemasukan negara dapat
disampaikan kepada penduduk, apabila tersedia jaringan komunikasi yang
sempurna, sehingga kebijakan dapat dianggapi dengan cepat dan diketahui
masyarakat.
Di Amerika Serikat ada perbedaan nilai-nilai
tetapi tidak sampai meningkat pada perpecahan atau konflik tetapi tidak sampai
menjurus kepembentukan negara sendiri. Perbedaan itu baik perbedaan agama dan
lain-lain. Masalah-masalah administrasi yang cukup rumit yang pemecahannya pada
membutuhkan pertukaran informasi dari berbagai pihak, dapat dipermudah
pemecahannya dengan adanya Nasional
Comunity ini. Dalam rangka memecahkan masalah administrasi tersebut,
berbagai macam kepentingan yang menyangkut berbagai macam kelompok dihimpun menjadi
satu dan keinginan-keinginan mereka disaring sehingga dengan demikian
terbentuklah satu pendapat umum, yang mana mempermudah pemecahan
masalah-masalah administrasi negara itu. Hal ini dapat terlaksana apabila
tersedia jaringan komunikasi yang cukup luas selain itu administrasi negara
dapat mengadakan perhintungan yang cukup dapat dipercaya mengenai
konsekuensi-konsekuensi dari suatu kebijakan. Apa yang diuraikan diatas
termasuk pengaruh langsung yang dapat cepat terjalin antara masyarakat dan pemerintah.
e. Pengaruh tidak langsung dari komunkasi
terhadap administrasi negara
Masyarakat plural atau poly communal memiliki
kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai nilai-nilai bahasa agama dan
keturunan atau asal-usul sendiri-sendiri. Kelompok-kelompok yang demikian ini
saling curiga mencurigai mengadakan persaingan satu dengan yang lain, saling
berebut benar, saling berebut rezeki. Untuk mengatasi ini dipakai sistem Quota,
yaitu memberikan jatah kepada sesuatu kelompok seain itu dalam alokasi daripada
program, administrasi negara harus memberikan perhatian kepada
kelompok-kelompok tersebut.
Dalam masyarakat yang sudah mencapai tingkat
nasional atau national community asosiasi
itu jumlahnya lebih sederhana sehingga dalam administrasi negara berusaha mengetahui
pendapat umum, cukup apabila menghubungi beberapa asosiasi yang mempunyai corak
nasional seperti misalnya American
Teacher Association bagi guru-guru, American
of Labour bagi buruh, American
Medical Association bagi dokter dan sebagainya. Masyarkat poly communal yang sifatnya yang plural
itu mempunyai perhimpunan-perhimpunan yang memanjang atau menyilang satu dengan
yang lain. Misalnya ada perhimpunan-perhimpunan yang memanjang atau menyilang
satu dengan yang lain. Misalnya ada berhimpun atas dasar agama, bahasa,
keturunan, dan sebagainya menyilang, perhimpunan atas dasar profesi dan
sebagainya. Dalam hal ini administrasi negara harus mendengar seluruh atau
sebagian besar dari pada asosiasi itu. Akibatnya proses perumusan atau
pelaksanaan kebijaan menjadi terhambat atau proses tersebut memakan waktu lebih
lama.
Dalam bidang ekonomi, diatas sudah disebutkan
bahwa pasar mempengahui administrasi negara dan ekonomi pasar itu diperkokoh
pengaruhnya terhadap administrasi negara apabila ada jaringan komunikasi yang
cukup baik dalam arti bahwa meluasnya pasar hanya mungkin apabila ditunjang
oleh penyempurnaaan komunikasi, sehingga transaksi dari satu tempat dapat
diikuti oleh siapapun ditempat yang lain. Prinsif equal pay for aqual work dapat berlaku secara efektif diselutuh
wilayah negara, apabila komunikasi memungkinkan. Sebaliknya dalam masyarakat
yang poly communal pelaksanaan equal pay for aqual work tidak dapat
merata diseluruh negara karena prinsip-prinsip tidak dapat diikuti dari segi
inilah secara tidak langsung komunikasi mempengaruhi administrasi negara.
Tarik menarik kepentingan partai politik yang
mengganggu Administrasi negara Amerika Serikat yaitu Golongan partai yang
beroposisi dapat saja bertentangan pendapat dengan golongan partai yang
berkuasa, tetapi apabila telah tercapai keputusan, tanpa kecuali kesemuanya
melaksanakan secara loyal keputusan tersebut, tidak ada sabotage terhadap
pelaksanaan keputusan tersebut.
Keadaan dalam poly commonal (koalisi atau oposisi loyal), Menurut Riggs masyarakat Poly Commonal mempunyai tingkat mobilisasi yang tinggi tetapi
asimilasinya rendah. Hal yang demikian ini berpengaruh pada partai politik
yaitu sulit menciptakan suatu struktur partai politik yang sederhana. Biasanya kita menjumpai banyak
partai-partai, demikian banyaknya sampai-sampai sulit untuk membentuk suatu
pemerintah yang memperoleh dukungan partai-partai yang cukup kuat. Akan tetapi,
apabia suatu pemerintah sudah dibentuk dengan koalisi, maka pemerintah tadi selalu berusaha menekan
partai oposisi, atau hanya mengizinkan adanya partai oposisi yang tida begitu
kuat sehingga tidak mungkin dapat mengontorol pemerintah secara efektif.
Sebaliknya demikian juga pihak oposisi tujuan untuk menggantinya dengan
partainya, jadi tidak terdapat oposisi loyal. Keadaan yang demikian itu
mempunyai pengaruh terhadap administrasi negara, yaitu administrasi negara
terpaksa mengusahakan komparomi-kompromi antara kepentingan partai yang mendukung pemerintah dan partai oposisi.
Administrasi negara menjadi disibukkan
dengan usaha menghilangkan rasa curiga daripada partai yang menjadi oposisi.
Hal yang demikian ini kadang-kadang sampai mengorbankan tuntutan efesiensi.
D. Budaya Amerika Serikat
Perkembangan Budaya
Amerika Serikat — sejarah, hari-hari libur, olah raga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa — banyak dipengaruhi
oleh budaya eropa, khususnya inggris, serta budaya indian sebagai masyarakat
asli.
Negara Amerika Serikat pada awal-awal
berdirinya memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang
dari seluruh dunia. Para imigran yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih
untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh pemerintah diminta untuk tidak
meninggalkan kebudayaannya dan tetap mempraktekannya selama tinggal di Amerika.
Hal tersebut membuat budaya Amerika Serikat menjadi multikultural. Berbagai
macam budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya menjadi
salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika.
Masyarakat Amerika Serikat
mengakui mereka tidak memiliki budaya khusus turun termurun, melainkan
menganggap bahwa budaya mereka adalah budaya untuk "berusaha menjadi yang
terbaik". Karena tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya yang
menghalangi hal ini, masyarakat di negara tersebut mempercayai, seseorang yang
berusaha untuk menjadi yang terbaik, akan dapat menjadi yang terbaik.
Budaya Amerika
Serikat telah berkembang ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk adaptasi dan
telah memengaruhi seluruh dunia, khususnya dunia Barat. Musik di Amerika
Serikat banyak didengarkan di seluruh dunia, dan tayangan film beserta televisi
Amerika Serikat dapat dilihat di manapun. Kini sebagian besar kota di sana
memiliki musik klasik dan rakyat; pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik dan drama; proyek seni terbuka dan arsitektur penting.
Amerika Serikat juga
menjadi pusat pendidikan yang berkualitas tinggi. Negara tersebut memiliki
lebih dari 1.500 universitas, kolese, dan berbagai
institusi pendidikan, beberapa di antaranya terkenal di seluruh dunia. Di
negara tersebut banyak terdapat tempat-tempat berjudi seperti di kota Las Vegas yang dikenal sebagai
Sin City (Kota Penuh Dosa).[14]
E.
Kondisi Geografis dan Demografi Amerika
Serikat
1.
Geografis Amerika Serikat
Geografis Amerika adalah negara yang
terletak di Belahan Barat, terdiri dari empat
puluh delapan negara bagian di Amerika Utara; termasuk Alaska, semenanjung yang
membentuk bagian paling barat laut Amerika Utara, dan Hawaii, kepulauan di Samudra Pasifik. Negara ini memiliki
perbatasan darat dengan Kanada dan Meksiko, dan perbatasan laut
dengan Rusia.
Luas wilayah daratan utama Amerika Serikat
adalah 2,959,064 square miles (7,663,941 km2). Alaska, yang dipisahkan dari daratan
utama Amerika Serikat oleh Kanada,
adalah negara bagian terluas, dengan luas 663,268 square miles (1,717,856 km2).
Hawaii berlokasi di
tengah-tengah Samudra
Pasifik, di sebelah barat daya Amerika Utara, dengan luas wilayah
10,931 square miles (28,311 km2).
Amerika Serikat adalah negara terluas ketiga atau keempat di dunia (menurut luas
daratan dan perairan), di bawah Rusia dan
Kanada serta satu tingkat di atas atau di bawah RRC. Pemeringkatan tersebut bervariasi,
tergantung pada apakah wilayah-wilayah yang dipersengkatan oleh RRC dan India
turut dihitung dan bagaimana pengukuran luas total dari Amerika Serikat
sendiri: kisaran perhitungan mulai dari 3,676,486 square miles (9,522,055 km2)
hingga 3,717,813 square miles (9,629,091 km2) dan 3,794,101
square miles (9,826,676 km2). Jika yang dihitung hanya luas
daratan saja, maka AS menempati peringkat ketiga, di bawah Rusia dan RRC serta
di atas Kanada.
Dataran di sebelah pesisir Atlantik terdiri dari hutan gugur dan perbukitan Piedmont. Pegunungan Appalachian membagi pantai
timur Amerika Serikat menjadi dua bagian, yaitu kawasan Danau-Danau Besar dan
padang rumput Midwest. Sungai
Mississippi–Missouri,
yang merupakan sistem sungai terpanjang keempat di
dunia, mengalir dari utara ke selatan melalui jantung Amerika
Serikat. Di sebelah barat, membentang padang rumput Great Plains yang subur dan
datar, dan diujungnya terdapat dataran tinggi di sebelah
tenggara.
Pegunungan Rocky terletak
di tepi barat Great Plains, membentang dari utara ke selatan di seluruh negara,
dengan ketinggian lebih dari 14.000 kaki (4.300 m) di Colorado. Di sebelah
baratnya lagi, terdapat Great Basin
dan padang gurun seperti Chihuahua dan Mojave. Pegunungan Sierra Nevada dan Cascade terletak di sepanjang pesisir Pasifik, keduanya memiliki tinggi lebih dari 14.000
kaki.
Titik terendah dan tertinggi di Amerika
Serikat daratan berada di negara bagian California, keduanya hanya
berjarak 80 mil. Dengan ketinggian 20.320 kaki (6.194 m), Gunung McKinley di Alaska adalah puncak
tertinggi di Amerika Serikat dan di Amerika Utara. Gunung api aktif umumnya
terdapat di Alaska, misalnya di Kepulauan Alexander dan Aleutian. Hawaii juga memiliki banyak gunung
berapi aktif. Supervulkan
yang mendasari terbentuknya Taman Nasional Yellowstone adalah situs vulkanis terbesar
yang terdapat di Amerika Serikat.
Dengan luasnya yang besar dan keadaan
geografis yang beragam, Amerika Serikat juga memiliki berbagai tipe iklim. Di
sebelah timur meridian
ke-100, iklimnya berkisar antara kontinental lembap di sebelah utara hingga subtropis lembap di sebelah selatan. Ujung
selatan Florida beriklim tropis, begitu juga di Hawaii. Great Plains di sebelah barat
meridian ke-100 beriklim semi-kering. Sedangkan sebagian besar pegunungan di
bagian Barat beriklim alpen. Di Great Basin iklimnya kering, barat
daya beriklim gurun, sementara pesisir California beriklim Mediterania, dan iklim laut terdapat di Oregon, Washington, dan Alaska
selatan. Sebagian besar Alaska beriklim subarktik atau kutub. Cuaca ekstrem
sering terjadi di negara-negara bagian yang berbatasan dengan Teluk Meksiko yang rentan terhadap
badai; sebagian besar tornado di dunia terjadi di
Amerika Serikat, terutama di Tornado Alley, Midwest.[15]
2. Demografi Amerika
Serikat
Saat ini, dunia yang kita tempat memiliki 195 negara
dengan jumlah penduduk (populasi) sebanyak 7,095,217,980 jiwa (menurut CIA
World Factbook Tahun 2013). Republik Rakyat China menempati urutan pertama
dengan jumlah penduduknya sekitar 1,3 milliar jiwa atau tepatnya adalah 1,349,585,838
jiwa.
Sedangkan Amerika Serikat memiliki jumlah penduduk 316,668,567 jiwa yang tinggal di
wilayah dengan luas 9,826,675 km2.. Angka ini merupakan 4,5%
dari jumlah penduduk dunia dan merupakan urutan ke-3 penduduk terbanyak di
dunia setelah China dan India.
Amerika Serikat merupakan negara industri terbesar
nomor satu di dunia. Amerika Serikat mempunyai kawasan The Black Country, yang
berpusat di Pittsburgh sebagai industri baja. Amerika Serikat terdiri atas 50
negara bagian (negara federal).[16]
F.
Pola-pola Ideologi atau simbol
Sistem
simbol adalah suatu nilai yang dipegang teguh dan dijunjung tinggi serta
merupakan landasan bagai seseorang atau masyarakat untuk bertidak. Dalam politik
kita mengenal polical symbol yang menurut Laswell & Kaplan terdiri dari:
Myth, Formula dan Code.[17]
Myth
atau mitos adalah suatu doktrin atau ajaran atau simbol yang dipergunakan untuk
memberiksn sifat-sifat daripada sesuatu hal. Dalam hubungan dengan mitos
politik (political myth) adalah doktrin atau ajaran yang menunjukan sumber
daripada kedaultan yang menggambarkan tujuan daripada manusia, yang melukiskan
hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari manusia dan juga hubungan-hubungan
esensialn di kalangan mereka. Contoh daripada mitos misalnya sumber daripada
kedaulatan itu adalah rakyat dan bahwa tujuan dari pada manusia adalah mencapai
kesempurnaan pribadi dan berbuat jasa untuk sesamanya.
Formula
adalah seperangkat peraturan yang mengatur/menentukan bagimana The Ruler shall
be Choosem,[18]
apakah yang menjadi kewajiban-kewajiban daripada penguasa itu dan hal-hal lain
yang seperti itu. Kode (code) adalah undang-undang atau peraturan-peraturan
yang dipakai sebagai pedoman bagi penguasa dalam menjalankan pemerintahan.
Masyarakat
Amerika, terutama mereka yang bergerak dibidang politik dan ilmu politik,
menjadik heran jika mengetahui sistem politik dinegara lain, dan timbul
pertanyaan mengapa dinegaranya dapat dibina sistem dwi partai, yaitu partai
republik dengan simbol ayam jantan dan partai demokrat dengan simbol gajah.
Mereka mengatakan bahwa sistem dwi partai dinegaranya diumpamakan sebagai dua
bagian dari sepotong kue. Landasan 1, yaitu pemerintah amerika serikat di
bangun diatas landasan free capitalizem dan kuminismi adalah musuh negara.
Sebagai perbandingan dapat dikemukakan Perancis dimana dijumpai banyak partai
yang mempunyai ideologi yang bermacam-macam, tetapi yang mengherankan ialah
bahwa sekalipun dalam hal-hal yang fundamental mereka biasa bertentangan,
tetapi bila negara dalam keadaan terancam, partai-partai tersebut lalu bersatu,
dan menyerahkan kekuasaan kepada orang tua, misalnya kepada jendral the gaule.
Jadi,
tegasnya mitos diartikan sebagai simbol-simbol doktrin atau ajaran yang
menunjukan ciri-ciri ataupun asal-usul daripada kedaulatan, ajaran mengenai
sipat atau sikap manusia, tujuan-tujuan manusia, atau hak-hak dan kewajibannya
dan hubungan-hubungannya yang esensial. Formula diartikan sebagai seperangkat
peraturan-peraturan struktuk pemerintahan yang menentukan bagaimana
penguasa-penguasa dipilih dan menetapkan tugas apa yang dimiliki oleh para
penguasa tadi. Sedengkan kode adalah hukum, undang-undang dan
peraturan-peraturan yang menjadi landasan penguasa untuk melakukan
tugas-tugasnya. Mengenai hal ini semua telah terjadi konsensus dikalangan
masyarakat Amerika Serikat, yaitu bahwa sumber kedaulatan adalah rakyat, bahwa
manusia itu bebas mmpunyai hak-hak tertentu tetapai manusi tidak mempunyai
kewajiban-kewajiban, bahwa pemerintahan haruslah republik, bahwa penguasa
haruslah dipilih langsung, bahwa penguasa membela kepentingan rakyat untuk mana
ia dipilih, bahwa tindakam-tindakan pemerintah harus berdasar pada rules
andregulation atau hukum. Itu semuanya sudah disepakati bersama dan mantap
terutama mitos dan formula yang mengandung ajaran-ajaran dasar bagi sistem
politik dan pemerintahan serta administrasi negara terdapat dalam
konstitusi,didalm tulisan-tulisan yang mengandung ajaran penting yang disebut
amanat (a-ddress) misalnya Gettysburg address dan yang terpenting juga yang
termuat dalam decraration in Dependentb telah tertanan secara dalam dikalangan
rakyat Indonesia.
Sekalipun
sudah ada konsensus mengenai mitos formula dan kodejanganlah diartikan bahwa
disan tidak terdapat perbedaan pandangan oleh karena konsensus itu hanya dalam
hal-hal yang tidak fundamental diserahkan kepada presiden atau eksekutif-eksekutif,
kepada presiden diberikan kekuasaa untuk memutuskan apakah dapat ditempuh
kebijakan untuk mengenakan pajak yang tinggii ataukah tidak, apakah bantuan
luar negeri (foreignaid) ditingkatkan atau di potong atau tidak, bagaiman
bentuk pertahanan nasional yang akan diikuti dan sebagainya. Presiden dan
kongres dalam memutuskan suatu hal tidak jarang dalam pemusyawaratan (
delibaration) itu terdapat perbedaan pandangan-pandangan, untuk perbedaan
pandangan itu tidaak menyangkat hal yang fundamental apabila suatu maslah sudah
diterima dituangkan dalam code (regulation), pejabat siapapun harus
melaksanakannnya. Pejabat-pejabat pemerintahan sering dituntut oleh kareia
tindakan-tindakannya tidak berdasarkan hukum pola-pola atau simbol dipengaruhi
oleh:[19]
a) Pengaruh mitos, formula dan kode terhadap
administrasi negara;
b) Konsesnsus persamaan (equality) dan
pengaruhnya terhadap administrasi negara;[20]
c) Pengaruh administrasi negara terhadap mitos
human equality.[21]
G.
Rangka Dasar dan Sistem Politik
Ahli-ahli politik atau ilmuwan politik (political scientist) memusatkan
perhatian pada demokrasi dan totaliterianism; ada kesamaan paham antara political scientist bahwa administrasi
negara disubordinasikan pada penguasa politik. Ada pihak yang memberikan dasar-dasar
pembenaran bagi paham demokrasi dan menyerang paham totaliter, tetapi
sebaliknya ada pula yang memberikan dasar-dasar pembenaran bagi paham totaliter
dan menyerang paham demokrasi. Namun, suatu hal yang perlu dicatat bahwa
pembela paham demokrasi dan pembela paham totaliter itu sama-sama berpendapat
bahwa administrasi negara itu sebenarnya merupakan alat perlengkapan yang
berada dibawah pengawasan organ politik yang sedang berkuasa (wajah
administrasi negara sebagai policy
execution).
Tidak ada seorangpun yang membantah dan
meragukan bahwa di Rusia terjadi dominasi partai komunis terhadap administrasi
negara, dan demikian pula tidak ada seorang pun membantah sub-ordinasi
administrasi negara terhadap organ politik yang sedang berkuasa di Amerika Serikat.
Dengan perkataan lain, administradi negara adalah alat daripada penguasa
politik? Dalam keadaan yang demikian, partai politik sedang berkuasa itu
sedikit banyaknya memberikan warna atau corak kepada administrasi negara. Oleh
karena itu, sering oleh meragukan, didalam keadaan yang sedemikian itu apakah
dapat ditegakkan suatu semboyan atau motto Public
Service Neutrality artinya bahwa dalam arti memperlakukan sama terhadap
publik, tanpa memandang affiliasi publik dengan sesuatu partai. Dalam keadaan social control atau populer control dari rakyat efektif, dapat diharapkan tercipta public service neutrality sekalipun ada
subordinasi dari public service
terhadap partai yang berkuasa.
Ada pendapat bahwa agar administrasi negara
itu efisien, administrasi negara harus diberi kekuasaan yang besar supaya dapat
membuat keputusan dan program-program menurut bahasa administrasi negara. Akan
tetapi, pendapat yang demikian itu Riggs ditantang, karena hal itu tidak benar.
Kalau administrasi negara mempunyai kekuasaan besar, kontrol penguasa politik
tidak efektif, dalam hal yang demikian ada kecenderungan administrasi negara
itu memperbesar kekuasaan, dan selanjutnya cenderung pula penyalahgunakan
kekuasaan. Akibatnya, lebih lanjut dalam administrasi negara terjadi fragmentasi
atau pengelompokan-pengelompokan untuk berlomba-lomba memupuk kekuasaan dan
kalau terjai hal demikian, akibatnya lebih lanjut terjadilah rivalitas diantara
birokrat satu dengan yang lain, administrator yang satu dengan administrator
yng lain. Dalam keadaan yang ekstrim timbul kekacauan (chaos) dan dengan
sendirinya administrasi negara tidak efisien. Oleh karena itu, Riggs
menekankkan perlunya kontrol yang efektif terhadap administrasi negara dan
kontrol itu seharusnya dari penguasa politik (partai politik) yang sedang
berkuasa atau perlu diciptakan apa yang disebut balanced polity yaitu beuracratic
power dan non beuracratic power.
H.
Sistem Pemerintahan
Di Negara Amerika Serikat berlaku teori
pemisahan kekuasaan (separation of fower) alat-alat perlengkapan negara.
Kekuasaan negara dipisahkan kedalam tiga kekuasaan, yaitu: kekuasaan
legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif.
Kekuasaan Legislatif
Di
Negara Amerika Serikat, kekeuasaan legislatif dipegang oleh suatu badan
perwakilam yang disebut Congress. Congress ini terdiri dari dua majelis, yaitu:
1. Senate (Majelis Tinggi)
Keanggotaan State terdiri dari wakil-wakil
negara bagian; tiap-tiap negara bagian, dengan tidak melihat besar kecilnya
negara bagian tersebut berhak menunjuk dua orang wakilnya dalam Senate.
2. House of Representatives (Majelis Rendah)
House of Representatives adalah dewan
perwakilan yang keanggotaannya terdiri dari anggota-anggota yang dipilih oleh
rakyat Amerika Serikat. Banyaknya anggotabagi tiap-tiap negara bagian
bergantung pada jumlah penduduk negara bagian tersebut menurut cacah jiwa yang
diadakan 10 tahun sekali.
Kekuasaan Eksekutif
Presiden
adalah pemegang kekuasaan eksekutif selama masa 4 tahun, dibantu oleh seorang
Wakil Presiden. Selain daripada itu dalam melaksanakan kekuasaan eksekutif,
Presiden dibantu oleh kabinet yang terdiri dari sekretaris-sekretaris
(mentri-mentri). Mentri tersebut dipilih oleh presiden dan kemudian disahkan
oleh Senate. Mentri-mentri ini memimpin departemen dsn bertsnggung jawab
terhadap presiden.
Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan
yudikatif kekuasaan kehakiman) dipegang oleh supreme
Court of justice (mahkamah agung) yang menjadi konstitusi dan
pelari bila timbul perslisihan antara uni negara bagian. Para anggotanya selain
bertindak sebagai hakim juga bertindak sebagai penafsir yang pasti terhadap
konstitusi (UUD) Amerika Serikat.
Pemilihan
para mentri dilakukan oleh Presiden dan mentri tersebut bertanggung jawab
terhadap presiden; hal ini menunjukan bahwa sistem pemerintahan yang dipakai
oleh Amerika Serikat adalah sistem yang disebut: Sistem Kabinet PresidensiaL.
Suatu
hal yang perlu dikemukakan adalah tentang ada dan berlakunya atau dianutnya
suatu sistem yang dikenal dengan nama check and balance, yaitu adanya suatu
kewenangan antara ketiga kekuasan negara, yakni presiden dapat diawasi oleh
congresdalam hal-hal tertentu, dan congres dapat diawasi oleh supreme courd of
justica ( mahkamah agung), sedangkan mahkamah agung dapat di check oleh
presiden.
Sistem
demokrasi yang dilaksanakan di amerika Serikat adalah sistem demokrasi liberal
yaitu suatu bentuk demokrasi yang menghargai dan yang mengutamakan pribadi
seseorangnya yang dijamin undang-undang. Demikian juga sistem sosial
ekonominya; setiap orang merdeka berusaha menurut kecakapannya, dan merdeka
merdeka dalam hal pemilikan ( free enterprise, private ownership of capital).
Sistem
kepartaian yang dilaksanakan atau diterapkan di Amerika Serikat adalah Sistem
dua partai yaitu hanya diakui adanya dua partai yaitu partai republik dan partai
demokrat. Kedua partai ini selalu silih berganti dalam menguasai pemerintahan
di Amerika Serikat dari masa ke masa. Namun kekuasaan negara tidak sepenuhnya
ada di salah satu partai seperti di Uni Soviet atau RRC.
Adapun
sistem pemerintahan negara bagian adalah sebagai berikut:
1. Tiap-tiap negara bagian mempunyaiokonstitusi
sendiri yang ditetapkan oleh rakyat negara bagian itu.
2. Kekuasaan pemerintah bagian:
a. Kekuasaan legislatif
Kekuasaan legislatif dipegang dan dilaksanakan oleh dua dewan majelis
yaitu:
1. Senate
2. House of Resentatif
b. Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan eksekutif dipegang dan dilaksanakan oleh seorang gubernur
(governor) yang dipilih langsung oleh rakyat negara bagian.
c. Kekuasaan yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau kehakiman dipegang atau dilaksanakan oleh high
court dan dibantu oleh badan-badan kehakiman lain atau keadilan-keadilan yang
berada di bawahnya.[22]
Ciri-ciri penting pemerintahan amerika
serikat, antara lain:
1. Amerika serikat merupakan Negara republic
federasi yang demokratis;
2. Terdapat pembagian kekuasaan konstisional
antara pemerintahan federal atau serikat dan pemerintahan negara-negara bagian
atau state;
3. Pemerintahan oleh rakyat (government by the
people) mengakui bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang terlihat dalam
proses pemilahan umum;
4. Terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas
antara legislatif, eksekutif, danyudikatif, baik mengenai organ pelaksana
maupun fungsi kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama
lain dengan asas check and balance;
5. Negara-negara bagian mempunyai hak-hak yang
sama;
6. Keadilan ditegakan melalui badan yudikatif,
yaitu mahkamah agung ( superme court), yang bebas dari pengaruh kedua badan
lainnya, (legislative dan eksekutif) dan menjamin hak-hak kebebasan dan
kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (rule of low);
I. Sistem Administrasi Negara
Amerika Serikat
Menurut J Parson (Republikan) memilki konsep
yang berlainan mengenai peran pemerintah serta bentuk dan isi dari Administrasi
Negara. J Parson berpendapat bahwa pemerintah seharusnya melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang minimun saja, pemerintah yang baik bukanlah pemerintah
yang mengkonsolidasikan dan memusatkan kekuasan, tetapi pemerintah yang
mendistribusikan kekuasaan. Pernyataan J. Parson tersebut tersebut kemudian
menjadi ungkapan yang sangat terkenal, yaitu ; “ Power always tend to corrupt the man in whome it is vested ”. Atas
dasar ungkapan tersebut, menjadi tugas pemerintah adalah : Membatasi kekuasaan
seminimal mungkin; Juga mengendalikan yang ketat dari bidang legislatif
terhadap kekuasan dan pengambilan keputusan resmi. Parson lebih menyukai
kebebasan dan lebih menyukai berkuasanya bidang legislatif serta menentang
kekuasaan dan kebebasan pengambilan keputusan oleh eksekutif; walaupun di dalam
keadaan krisis mereka menggunakan langkah-langkah yang dipakai kaum federalis. Pada periode demokrasi
ini, bentuk administrasi tidak secara prinsipiil berubah; tetapi sifat dan
jiwanya telah dimodifikasi secara mendalam.
Pengaruh demokrasi
yang nyata sampai saat ini masih dapat kita ingat yaitu adanya Doktrin Rotasi (the Rule of Rotation); sebab dalam hal
ini mereka berpendapat bahwa : tidak ada
seorang pun yang mempunyai hak milik atas jabatan. Berdasar doktrin rotasi
tersebut, dikemukakan juga bahwa memegang suatu jabatan dalam waktu yang lama
itu berbahaya. Dinyatakan pula oleh para penganut paham demokrasi; bahwa tugas-tugas di dalam dinas publik atau
jawatan umum itu sangat jelas dan sangat sederhana. Oleh karenanya
rotasi/pergantian jabatan merupakan cara yang tepat untuk mendidik Warga Negara
dalam suatu Republik. Pendirian ini merupakan unsur baru yang
dimasukkan/diintrodusir kedalam Sistem Administrasi Amerika, walaupun dalam
masyarakat yang kompleks pendiriannya masih perlu pembatasan-pembatasan, namun
sifat Demokrasi Amerika merupakan ciri yang menonjol. (Catatan : Harapan kaum Republikan
tersebut makin merosot karena Doktrin Rotasi tersebut merosot menjadi Partisanship, Political spoil, korupsi,
serta standar-standar etis masa lalu merosot. Kualitas administrasi
terancam sehingga sebagai akibatnya maka standar-standar dinas publik menurun,
yang lebih dipercepat oleh adanya perang saudara di Amerika/civil war.)
Sebagai akibat dari keadaan dinas publik yang makin
merosot tersebut, timbul tuntutan adanya
pemurnian moral dari kehidupan publik; sebab apabila tidak, hal ini akan
mengancam eksistensi Negara Amerika. Dalam hubungan itu, yang pertama-tama
dituntut adalah :
- Hapusnya sistem patronage; yang diganti dengan ujian-ujian yang
kompetitif.
- Hapusnya hak permanen atas suatu jabatan tertentu.
- Adanya pelaksanaan pemerintahan yang bebas dari
ganguan politik.
Setelah gerakan moral
effort; kemudian timbul yang dikenal dengan gerakan scientific management ( dipelopori FW taylor, tahun 1880). Jika
kita bandingkan dengan gerakan moral
effort, maka secara prinsipiil gerakan Scientific
Management dalam kaitannya dengan Sistem Administrasi Negara Amerika
menghendaki :
- Menuntut adanya pertanggungjawaban pemerintahan,
- Menegakkan
eksekutif sebagai badan management
pusat,
- Membentuk
dinas-dinas anggaran/budget,
- Merubah
komisi dinas sipil menjadi dinas kepegawaian yang mempunyai tugas yang
positif,
- Menggunakan
planning sebagai langkah
operasional yang lebih mantap
Berdasar atas perkembangan dari Sistem Administrasi
Negara Amerika tersebut, LD White
memberikan suatu kesimpulan bahwa dasar-dasar Sistem Administrasi Negara
Amerika adalah :
·
Berdasar hukum dan pejabat-pejabat publik
bertanggung jawab sesuai dengan Rule of
Law pada Pengadilan Biasa.
·
Prinsip administrasi ditetapkan oleh badan-badan
perwakilan dan badan-badan legislatif yang dipilih oleh rakyaT
·
Berjiwa demokrasi.
·
Kegiatan-kegiatan
prinsip administrasi dilakukan berdasar pada persetujuan rakyat.
·
Administrasi Negara bersifat Profesional.
·
Struktur kepegawaian dan sudut pandang prinsip
administrasi adalah sipil.
·
Sistem administrasi negara bersifat federal.
DAFTAR PUSTAKA
Felix A. Nigro, Modern Public Administration, 2nded,. Harper
Internasional Edition, Harper and Row, Publishers, New York, Evanston, and
London, 1970.
Fred. W. Riggs, The Ecology of Public Administration,. Asia Publishing
House, Bombay, Calcuts, New Delhi, Madras, London, New York, 1961. P.4.
Harold Lasswell, and Abrahamm kaplan, Power and society, New Haven, Yale
University Press, 1950.
Herman
Finer, The Mayor Goverment of Modern Eurofe, Harper and Row Publishers, New
York, Evanston, and London, 1962.
Karl Deutsch, Nationalism and Social
Communication, Willey, New York, 1953.
Paul A. Samuelson, Economics an Introductory Analysis, Mc. Graw Hill
Book Company, Inc. New York, Toronto, London, 1955.
Martadisatra, Ukasah. (1983). Ilmu Adminstrasi-Negara Perbandingan.
Bandung: CV. Pustaka Prima.
Anggara,
Sahya. (2012). Perbandingan Administrasi
Negara. Bandung: Pustaka Setia.
Napitupulu,
Paiman dan Madiri Thampir Sianipar. (2008). Ekologi
Administrasi Negara.Bandung: P.T. Alumni.
[1] Struktur Sosial di
Amerika Serikat telah diuraikan oleh Fred W.Riggs, The Ecology of Public
Administration, op.cit.,pp.14-34.
[4] Dalam masyarakat
tradisional , yang sosialisasinya belum berkembang dan berperan, keluargalah
yang berperan, baik di bidang politik, ekonomi, dan juga dalam administrasi
negara.
[5] Struktur klas di Amerka Serikat, tersusun
secara vertikal: Upper, the middle the lower class dan secara horizontal: the
elite, the elect, the eminent.
[6] Menurut kepustakaan,
anatar lain Paul A. Samuelson, Economics an Introductory Analysis, mc. Graw
Hill Book Company, Inc. New York. Toronto, London, 1955, diulas pula oleg Fred
W. Riggs, dalam The Ecology of Public Administration, dasar-dasar ekonomi
Amerika Serikat ialah Ekonomi Pasar, di mana harga yang terjadi secara bebas di
pasar, merupakan alat pengaturan ekonomi yang ampuh.
[7] Felix A. Nigro, moderen
Public Administration second ed,. Harper Internasional Edition, Harper and Row,
Publishers, New York, Evanston, and London, 1970, pp.35-42.
[8] Automation dan Omputer
dewasa ini teah merubah sekali wajah administrasi negara Amerika Serikat, baik
di tingkat Federal maupun tingkat Negara Bagian.
[9] Inu Kencana Sayafiie dan Andi Azikin. (2011). Perbandingan
Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama, hal. 29-30.
[10] Berdasarkan angka-anka
dari Annex World Development Indicators, World Development Report 1980, pada
tahun 1975, angka melek huruf Indonesia sekitar 62%, yang berarti sekitar 38%
masih buta aksara. Angka buta aksara tahun 1980 tentunya sudah berkurang,
karena Departemen P dan K telah melancarkan program pemberantasan buta aksara.
[11] Karl
Deutsch, Nationalism and Social Communication, Wiley, New York, 1953 dikutip
Fred W. Riggs, dalam The Ecology of public Administration, p. 36; bandingkan
juga dengan David K. Berlo, The Process of Communication Holf, Rinehart, and
Winston, New York, et.al.1960.
[17] Harold Laswell, and Abraham
Kaplan, Power and Society, New Haven, Yale University Press, 1950, p.116.
[18] Fred W. Riggs, op.cit.,
p.41.
[19] Ibid., p .44.
[20] “equalitarianism” dalam administrasi ini berkembang juga dalam alam
pikiran rakyat di Amerika Serikat, dibarengi dengan usaha-usaha rasial desegregation.
[21] Ungkapan ini populer di negara-negara sedang berkembang yang
masyarakatnya bersifat prismatic.
[22]Ukasah Martadisatra. (1983). Ilmu
Adminstrasi-Negara Perbandingan. Bandung: CV. Pustaka Prima, hal. 129-132.
[23]Sahya Anggara. (2012). Perbandingan
Administrasi Negara. Bandung: Pustaka Setia, hal. 192
[24] http://rasyidalmurtadlo.blogspot.com/2012/07/sistem-administrasi-negara-di-negara.html
Casino site. Best online slots games 2021 - Lucky Club
BalasHapusThe online slots machines offer the most realistic luckyclub and exciting games available, including video slots, blackjack, roulette, and live casino games.